Senin 01 Mar 2021 14:29 WIB

Dompet Dhuafa Berikan Pelatihan Digital Marketing Santri

Pelatihan Santri YouTuber Indonesia ini menyasar para santri di wilayah Banten

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Institut Kemandirian Dompet Dhuafa
Foto: Institut Kemandirian DD
Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON --  Institut Kemandirian Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Yayasan Mengetuk Pintu Langit memberikan Pelatihan Digital Marketing Berbasis Kanal YouTube Bagi Santri  yang diberi nama Program Santri YouTuber Indonesia. Acara ini bertempat di Aula Yayasan Mengetuk Pintu Langit, Cilegon, Banten, Sabtu (27/2). 

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengikuti berbagai arus perubahan serta menyesuaikan dengan kehidupan baru di masa pandemi ini,  termasuk mengenai peningkatan interaksi dengan media digital. Institut Kemandirian Dompet Dhuafa terus berusaha berinovasi dan bermanfaat untuk masyarakat luas. Sehingga perlu adanya upaya melatih dan mempersiapkan SDM yang menguasai kemampuan di bidang tersebut.

Pelatihan Santri YouTuber Indonesia ini menyasar para santri yang berada di wilayah Banten. Diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari 10 pesantren yang berbeda di Banten, seperti Cilegon, Lebak, Serang, Pandeglang. Pelatihan tersebut rencananya berlangsung dari tanggal 27 Maret sampai 01 Maret 2021 mendatang. 

“Alhamdulillah program Santri YouTuber Indonesia ini dapat terlaksana, program ini diharapkan menjadi wadah untuk Syiar Islam lebih masif dan dapat mengangkat citra pesantren masing-masing peserta, yang serta menguatkan portofolio atau identitas santri. “ Jelas Abdurrahman Usman, Selaku Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.

Adapun tujuan yang diinginkan program ini bukan hanya sekedar untuk membuat video yang bisa dinikmati sendiri melainkan peserta bisa membuat branding masing-masing pesantren, menjadi seorang konten YouTuber, konten kreator dan bisa membuat video dokumenter.

Pada pelatihan tersebut, para peserta dibekali berbagai kemampuan membuat skenario video, teknik pengambilan video, editing video menggunakan Kine Master dan memahami akun YouTube sebagai kanal media yang nantinya akan manjadi wadah para peserta berkreasi dan syiar hal-hal positif di dunia maya. 

"Senang materi yang diberikan sangat luar biasa dan sangat bermanfaat sekali untuk saya. Setelah mengikuti pelatihan ini nantinya saya ingin lebih mengembangkan lagi dan berbagi dengan adik-adik di pondok." ungkap Sitinuraeni dari Pondok Pesantren Ilmu Al-Qur'an (PPIQ) Banten.

Nantinya Program Santri YouTuber Indonesia ini dilanjutkan secara intens selama 28 hari  secara online dengan didampingi untuk mengembangkan masing-masing keahlian kreativitas yang dimiliki para peserta hingga bahkan sampai bisa menjadi penggerak ekonomi di masa pandemi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement