Selasa 02 Mar 2021 09:28 WIB

Unhas Kembangkan Peternakan Sapi Perah di Gowa

Pengembangan budi daya sapi perah bisa jadi ladang praktek langsung mahasiswa.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) oleh Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan (kedua kanan), Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dwia Aries Tina Pulubuhu (kedua kiri) dan Direktur PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara (kiri) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (1/3/2021). Penandatanganan Nota Kesepahaman yang melibatkan Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Gowa, Universitas Hasanuddin dan PT Berdikari (Persero) tersebut bertujuan untuk pengembangan peternakan dan kesehatan hewan.
Foto: ABRIAWAN ABHEANTARA
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) oleh Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan (kedua kanan), Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dwia Aries Tina Pulubuhu (kedua kiri) dan Direktur PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara (kiri) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (1/3/2021). Penandatanganan Nota Kesepahaman yang melibatkan Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Gowa, Universitas Hasanuddin dan PT Berdikari (Persero) tersebut bertujuan untuk pengembangan peternakan dan kesehatan hewan.

REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar siap mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) melalui pengembangan peternakan sapi perah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

"Kami dari universitas siap membackup Pemerintah Kabupaten Gowa untuk berkembang berbasis ilmu pengetahuan. Sehingga apapun yang menjadi program kementerian, progarm Pemerintah Kabupaten Gowa kami siap menjadi bagian dari tulang punggungnya," kata Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu.

Ia mengatakan, Unhas sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara itu siap membantu pemerintah daerah dalam bidang peternakan dan pengembangan sapi perah dengan membantu menyiapkan sumber daya manusia (SDM).

"Kami akan menyiapkan tenaga ahli untuk para pekerja peternak dan kalau perlu membuat vokasi untuk terkait pengelola sapi perah di sini sehingga industri ini bisa cepat beroperasi," katanya.

Prof Dwia melanjutkan, program ini perlu mendapatkan dukungan karena sangat strategis untuk meningkatkan perekonomian, membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Tidak saja berbicara soal produksi sapi perah tapi kita juga berbicara sektor kesehatan untuk mendukung masyarakat kita untuk dapatkan nutrisi dengan murah dan mudah sehingga meningkatkan kualitas dan sektor ini juga strategi untuk meningkatkan fiskal kita," jelasnya.

Dirinya meminta Dekan Fakultas Peternakan Unhas untuk total mendukung pengembangan budi daya sapi perah di Kabupaten Gowa. Apalagi menurutnya ini akan menjadi ladang bagi mahasiswa Unhas untuk praktek langsung.

"Gowa adalah bagian dari Sulsel dan Makassar. Karena sebagian besar sumber daya Makassar ada di Kabupaten Gowa. Kami meminta agar mahasiswa-mahasiswa harus ikut dalam segala aktivitas. Kami berharap mahasiswa kita lahir pebisnis-pebisnis ternak apalagi yang tinggal di Kabupaten Gowa," harapnya.

Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan bahwa kehadiran semua pihak memang dibutuhkan di era saat ini. Karena menurutnya keberhasilan suatu program ditentukan oleh sinergitas dari semua pihak salah satunya dari akademisi.

"Akademisi hadir untuk memberikan saran dan masukan kepada pemerintah agar bisa duduk bersama-sama dalam menyusun sebuah konsep yang jelas agar kita bisa memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sinergitas adalah syarat mutlak karena tidak ada keberhasilan yang lahir dari satu tangan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement