Selasa 02 Mar 2021 14:04 WIB

Persaingan Mobil Listrik Kian Ketat, Ini Strategi Volvo

Mobil listrik Volvo akan dipasarkan secara online

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Logo Volvo (Ilustrasi)
Logo Volvo (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON --Tampaknya Volvo akan lebih serius memproduksi kendaraan listriknya pada 2030 mendatang. Keseriusan Volvo tersebut akan menambah panjang daftar pabrikan otomotif yang secara bertahap meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listriknya.

"Saya sangat yakin tidak akan ada pelanggan yang benar-benar ingin tetap menggunakan mesin bensin. Kami yakin mobil listrik lebih menarik bagi pelanggan." ujar Kepala Eksekutif Volvo Håkan Samuelsson kepada wartawan ketika ditanya tentang permintaan kendaraan listrik di masa depan.

Baca Juga

Produsen mobil Swedia itu mengatakan 50 persen dari penjualan globalnya akan menjadi mobil listrik sepenuhnya pada tahun 2025 dan setengah model hybrid lainnya.

Setelah dimiliki oleh Zhejiang Geely Holding Group yang berbasis di Hangzhou China, Volvo akan meluncurkan keluarga baru mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan dan semuanya hanya akan dijual secara online. Volvo juga meluncurkan model listrik keduanya, C40, pada hari Selasa (2/3).

Samuelsson menambahkan Volvo akan mencakup peningkatan dan perbaikan nirkabel untuk model listrik barunya. Ini merupakan pendekatan yang dipelopori oleh produsen mobil listrik Tesla Inc.

Pembuat mobil berlomba untuk beralih ke model tanpa emisi saat mereka menghadapi target emisi CO2 di Eropa dan China. Ditambah larangan yang membayangi di beberapa negara untuk kendaraan berbahan bakar fosil.

Bulan lalu, Ford Motor Co mengatakan line-upnya di Eropa akan sepenuhnya bertenaga listrik pada tahun 2030. Sementara unit Tata Motors, Jaguar Land Rover mengatakan merek mewah mereka, Jaguar, akan sepenuhnya bertenaga listrik pada tahun 2025. Pabrikan  mobil akan meluncurkan model listrik terbaru mereka dari seluruh lini pada tahun 2030.

Pada November lalu, pembuat mobil mewah Bentley, yang dimiliki oleh Volkswagen Jerman, mengatakan akan menjadi model kendaraan listrik pada tahun 2030. Elektrifikasi termasuk mahal bagi pembuat mobil dan karena kendaraan listrik memiliki lebih sedikit suku cadang, lapangan kerja di industri otomotif diperkirakan menyusut. Minggu lalu, kepala divisi truk Daimler AG mengatakan bahwa menggunakan listrik akan menghabiskan ribuan pekerjaan di pabrik powertrain perusahaan di Jerman.

Volvo mengatakan akan berinvestasi besar-besaran dalam saluran penjualan online untuk secara radikal mengurangi kerumitan jajaran modelnya dan memberikan harga yang transparan kepada pelanggan.

Jaringan global pembuat mobil yang terdiri dari 2.400 dealer tradisional akan tetap terbuka untuk memperbaiki kendaraan dan membantu pelanggan membuat pesanan online. Melalui volvocars.com, pelanggan akan dapat memilih dari rangkaian Volvo elektrik pra-konfigurasi yang disederhanakan untuk pengiriman cepat. Tetapi mereka masih dapat memesan model yang dibuat khusus. 

 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement