REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong perguruan tinggi (perguruan tinggi) mengambil peran dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional. Wapres menekankan, pemerintah saat ini menempatkan pembangunan SDM unggul sebagai prioritas nasional untuk memenangkan persaingan global.
"Salah satu faktor utama yang menjadi tantangan kita adalah kualitas SDM PT yang belum mencapai angka yang ideal," kata Ma'ruf saat menghadiri Wisuda Diploma dan Sarjana Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB Semester Gasal Tahun Akademik 2020/2021 secara daring, Rabu (3/3).
Wapres menjelaskan bangsa-bangsa yang mengalami kemajuan pesat di dunia umumnya memiliki SDM yang telah dibina melalui pendidikan tinggi. Ia mencontohkan, Korea Selatan misalnya, memiliki angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi (PT) sebanyak 91 persen dan Singapura 62.2 persen.
Menurutnya, terdapat korelasi positif antara APK-PT dan kemajuan penguasaan tekonologi dan ekonomi. Hal itu kita telah ditunjukkan dengan bukti-bukti kedua negara tersebut.
"Korea Selatan telah membanjiri dunia dengan berbagai produk-produk elektronik dan kendaraan yang berkualitas, sementara Singapura yang tidak memiliki sumberdaya alam yang cukup dapat menguasai bisnis internasional dengan sangat baik," kata Ma'ruf.
Sementara Indonesia, kata Ma'ruf, yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah masih harus mengejar ketertinggalan dari negara-negara seperti Korea Selatan dan Singapura.
Karena itu, Ma'ruf mengatakan, perguruan tinggi menjadi sektor yang memegang peranan sangat penting dalam pembangunan, pendidikan merupakan sarana mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas dan unggul. Penguasaan teknologi dan pemanfaatan serta pengelolaan potensi sumberdaya alam secara berkelanjutan merupakan kebutuhan dan menjadi harapan masyarakat maupun pemerintah
Untuk itu, wapres berpesan kepada UNU NTB agar mengambil peran untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, yang mampu mengelola potensi daerah dan menjadi bagian penting dalam program pembangunan di NTB. Sebab, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) masih menjadi tantangan yang utama bagi NTB.
"Kualitas SDM NTB masih tertinggal bila dibandingkan dengan daerah lain. Hal ini salah satunya dicerminkan oleh angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi (PT) yang sampai saat ini rata-rata baru mencapai 18 persen," katanya.