Rabu 03 Mar 2021 12:23 WIB

Tak Ada Khasiat, AS Hentikan Uji Coba Plasma Darah Covid

Uji coba plasma darah digunakan dalam pengobatan pasien Covid-19 bergejala ringan.

Seorang petugas medis memasukkan sampel darah penyintas COVID-19 ke dalam wadah saat skrining donor plasma konvalesen (ilustrasi). Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) pada Selasa (2/3) mengatakan telah menghentikan uji coba plasma darah konvalesen dalam pengobatan pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang.
Foto: Antara/Fauzan
Seorang petugas medis memasukkan sampel darah penyintas COVID-19 ke dalam wadah saat skrining donor plasma konvalesen (ilustrasi). Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) pada Selasa (2/3) mengatakan telah menghentikan uji coba plasma darah konvalesen dalam pengobatan pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) pada Selasa (2/3) mengatakan telah menghentikan uji coba plasma darah konvalesen dalam pengobatan pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang. Penghentian ini lantaran uji coba ini tidak memberikan khasiat pada kelompok pasien Covid-19 ini.

NIH menyebutkan bahwa keputusan itu berdasarkan pada temuan dewan pemantau data independen. Langkah NIH dilakukan kurang dari dua bulan setelah uji coba internasional plasma konvalesen dihentikan lantaran tidak adanya khasiat yang ditemukan. 

Baca Juga

Riset lainnya yang dilakukan di India dan Argentina juga tidak mendapati manfaat yang jelas bagi pasien Covid-19 parah. Uji coba di AS mendaftarkan 511 dari 900 partisipan, baik yang diberikan plasma darah dari pasien sembuh Covid-19 atau maupun plasebo.

"Analisis baru-baru ini mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam proporsi pasien yang membutuhkan pengobatan darurat, harus dirawat di rumah sakit atau meninggal dalam waktu 15 hari usai memasuki uji coba," kata NIH.

 

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement