Rabu 03 Mar 2021 14:01 WIB

Sinergi Telkom-BPH Migas untuk Digitalisasi Pengawasan BBM

Telkom telah menuntaskan digitalisasi SPBU untuk pengawasan distribusi BBM

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara (kanan) menyerahkan menyerahkan cindera mata kepada Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa (kiri) usai penandatanganan Nota Kesepahamanan tentang Pemanfaatan Potensi Bersama antara Telkom dengan BPH Migas, yang dilaksanakan di Bogor, Senin (2/3)
Foto: Telkom
Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara (kanan) menyerahkan menyerahkan cindera mata kepada Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa (kiri) usai penandatanganan Nota Kesepahamanan tentang Pemanfaatan Potensi Bersama antara Telkom dengan BPH Migas, yang dilaksanakan di Bogor, Senin (2/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagai salah satu wujud dukungan terhadap digitalisasi di sektor hilir minyak dan gas bumi (Migas) serta turut menyukseskan program pemerintah dalam mewujudkan BBM Satu Harga, Subsidi BBM Tepat Sasaran dan Ketahanan Energi, Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Edi Witjara dan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa menandatangani Nota Kesepahamanan tentang Pemanfaatan Potensi Bersama, yang dilaksanakan di Bogor (2/3).

Adanya penandatanganan nota kesepahaman ini sebagai upaya untuk memperkokoh BPH Migas dalam melakukan pengawasan dan pengaturan terhadap penyediaan dan distribusi BBM dan Gas Bumi. Khususnya terkait penguatan pemanfaatan data melalui aspek digitalisasi.

Dengan demikian, maka ketersediaan dan distribusi BBM yang ditetapkan pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Indonesia sehingga kebijakan dan aturan yang dikeluarkan oleh BPH Migas akan efektif dan antisipatif dalam menghadapi kondisi-kondisi sekarang dan yang akan datang. Adapun ruang lingkup kerjasama ini tidak hanya terbatas pada aspek konektivitas tapi juga platform dan layanan digital yang disepakati kedua belah pihak.

Sebelumnya Telkom telah menuntaskan program digitalisasi SPBU di seluruh Indonesia. Digitalisasi SPBU merupakan sistem monitoring distribusi dan transaksi penjualan BBM di setiap SPBU secara real-time untuk peningkatan standar layanan dan operasional. Melalui digitalisasi ini, Pertamina dapat memantau kondisi stok dan penjualan tujuh jenis BBM, transaksi pembayaran di SPBU serta pengelolaan penyaluran BBM bersubsidi.

Di samping itu, seluruh data digitalisasi tersebut dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang, seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, serta BPH Migas sehingga dapat saling mendukung untuk pengawasan penyaluran BBM termasuk yang bersubsidi yaitu Bio Solar (B30) dan penugasan yaitu Premium.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement