REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS--Tak mau ambil resiko, Karyawan di General Motors, Toyota Motor, Target Corp, dan Macy's Inc di Texas akan tetap menggunakan masker di tempat kerja, meskipun negara bagian AS tersebut mencabut sebagian besar pembatasan virus corona yang memungkinkan bisnis dibuka kembali dengan kapasitas penuh pada minggu depan.
Produsen mobil Jepang Toyota, yang memiliki kantor pusat AS dan pabrik di Texas, mengatakan sedang mempertimbangkan langkah Gubernur Texas Greg Abbott untuk membatalkan mandat masker. Namun, ia tidak mempertimbangkan adanya perubahan dalam waktu dekat.
Perintah eksekutif Abbott mencabut semua persyaratan masker di seluruh negara bagian dan melarang yurisdiksi lokal menghukum penduduk karena tidak mengenakan masker. "Tidak ada perubahan bagi kami," kata juru bicara Toyota Scott Vazin.
Pabrik Toyota di San Antonio membuat truk pickup ukuran penuh. Perusahaan ini memiliki sekitar 7.000 karyawan di Texas, termasuk 4.400 di kantor pusatnya di Plano.
GM, yang mempekerjakan sekitar 13.500 orang di Texas, mengatakan pihaknya juga akan mempertahankan status quo di negara bagian itu, sehubungan dengan karyawannya yang mengenakan masker.
"Kami akan menjaga protokol keamanan COVID-19 kami untuk memastikan kami terus melindungi karyawan kami," kata juru bicara GM Patrick Morrissey.
Target Corp mengatakan bahwa perusahaan akan terus mewajibkan para tamu untuk memakai masker di semua tokonya. Juru bicara perusahaan menambahkan bahwa peritel besar juga mewajibkan semua anggota tim toko untuk memakai masker di tempat kerja, dan memberi mereka masker yang dapat digunakan kembali dan sekali pakai.
Operator toko serba ada Macy's mengatakan kebijakannya yang mengharuskan pelanggan dan pekerja memakai masker di toko tidak akan berubah.
Pada hari Senin, 35 negara bagian AS, bersama dengan District of Columbia dan Puerto Rico, mengamanatkan agar penduduk mengenakan masker di depan umum. Iowa, Mississippi, Montana dan North Dakota telah mencabut perintah masker yang diberlakukan tahun lalu.