Kamis 04 Mar 2021 01:30 WIB

Behaestex Dukung Penuh Sarung jadi Khazanah Budaya Bangsa

Hari Sarung Nasional dianggap momentum bangkitkan budaya bangsa

Sarung kini telah menjadi salah satu pakaian bangsa Indonesia yang keberadaannya masih eksis. Hal ini tidak lain karena sarung selain dikenal sebagai busana muslim, penggunaannya juga sebagai atribut busana yang berhubungan dengan budaya dan adat istiadat.
Foto: Behaestex
Sarung kini telah menjadi salah satu pakaian bangsa Indonesia yang keberadaannya masih eksis. Hal ini tidak lain karena sarung selain dikenal sebagai busana muslim, penggunaannya juga sebagai atribut busana yang berhubungan dengan budaya dan adat istiadat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo telah menetapkan Hari Sarung Nasional pada Tanggal 3 Maret 2019 di acara Sarung Fest di kawan Gelora Bung Karno. Hari Sarung Nasional memiliki makna sebagai kekayaan budaya yang tidak dimiliki bangsa dan negara lain. Hal inilah membuat sarung memiliki Identitas yang turut mempromosikan keislaman yang menghargai tradisi, keramahan dan telah menjadi karakteristik dari masyarakat Indonesia.

Sarung memang sudah sangat dekat dengan kehidupan dan budaya sebagian besar masyarakat di Indonesia. Bisa dikatakan di seluruh pelosok Nusantara, rakyat Indonesia sudah mengenal dan tidak asing dengan kain sarung.

Bahkan sarung kini telah menjadi salah satu pakaian bangsa Indonesia yang keberadaannya masih eksis. Hal ini tidak lain karena sarung selain dikenal sebagai busana muslim, penggunaannya juga sebagai atribut busana yang berhubungan dengan budaya dan adat istiadat.

Selain itu, kain sarung produksi Indonesia telah digunakan oleh masyarakat lainnya di berbagai dunia. Tentunya ini menjadi salah satu kebanggaan untuk kita sebagai bangsa Indonesia. 

Namun, agar kain sarung bisa tetap eksis keberadaannya, butuh keterlibatan dan peran dari masyarakat serta pemerintah untuk mendorong industri sarung terus tumbuh dan berkembang.

Salah satunya, bentuk dukungan yang diharapkan adalah menjadikan sarung sebagai pakaian yang wajib digunakan dalam berkegiatan di sekolah, instansi atau perkantoran.

Behaestex, sebagai produsen produk sarung tenun BHS dan Atlas, dikenal sebagai pionir di industri sarung tenun yang telah memiliki pengalaman 68 tahun dan sangat mendukung penuh agar sarung menjadi salah satu khasanah budaya bangsa. 

Najib Abdurrauf Bahasuan, Direktur Utama PT Behaestex, menjelaskan perseroan yang berdiri sejak 1953 telah menghadirkan sarung yang berkualitas dengan mempertahankan pelestarian nilai budaya kepada masyarakat. Oleh karena itu pihaknya mendukung penuh sarung menjadi salah satu khasanah budaya bangsa.

“Semoga di hari Sarung Nasional ini menjadi momen bagi kita semua untuk tetap menjaga nilai budaya Indonesia melalui penggunaan kain sarung dalam berkegiatan,“ tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement