REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Nasional (Unas) ditunjuk sebagai tuan rumah (host) Konsorsium Publikasi Ilmiah Bidang Ilmu Alam dan Ilmu Sosial oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III. Hal itu disepakati dalam naskah perjanjian kerja sama yang dilakukan Kepala LLDikti Wilayah III, Prof Agus Setyo Budi dengan Rektor Unas Dr El Amry Beramawi Putera di Aula Nusantara, Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jakarta, akhir Februari lalu.
Konsorsium ini sebagai bentuk inisiatif kerja sama yang diinisiasi LLDikti Wilayah III untuk meningkatkan publikasi ilmiah bagi mahasiswa dan dosen. Selain itu, perlu adanya dukungan sarana untuk sivitas akademika mempresentasikan hasil penelitian. Dengan adanya kolaborasi antaruniversitas diharapkan dapat saling belajar dan saling mendukung.
"Sarana ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa pascasarjana untuk memenuhi kewajiban mereka sebelum ujian. Kita juga berharap calon-calon lulusan strata satu (S1) bisa mengembangkan skill-nya di dalam forum yang lebih besar," tutur anggota Konsorsium Publikasi Ilmiah Bidang Ilmu Alam Dr Nonon Saribanon dalam siaran, Kamis (4/3).
Peran Unas pada konsorsium ini adalah rektor Unas selaku ketua konsorsium, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof Ernawati Sinaga, selaku sekretaris konsorsium, serta Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Dr Nonon Saribanon, selaku anggota konsorsium.
Kegiatan pertama yang direncanakan, yaitu seminar nasional dengan tema 'Konservasi Sumber Daya Hayati untuk Pembangunan Berkelanjutan' yang rencananya diselenggarakan pada Juni atau Juli 2021. Kemudian kegiatan konferensi internasional dengan tema 'Konferensi Internasional Tentang Ilmu Pengetahuan Alam, Teknik, dan Teknologi' diagendakan diselenggarakan sekitar Oktober 2021.
Dari seminar dan konferensi yang nantinya dilaksanakan, panitia konsorsium akan menjembatani presentasi artikel untuk masuk ke jurnal-jurnal yang sesuai dengan kualitas artikel tersebut. Sehingga diharapkan seluruh mahasiswa dan dosen bisa memanfaatkannya untuk publikasi ilmiah.
"Biasanya seminar atau konferensi yang menyediakan konsultasi untuk jurnal tidak banyak. Tapi kami akan menyiapkan tim yang dapat berkolaborasi dengan jurnal bereputasi untuk menyeleksi artikel yang layak untuk masuk," ujar Nonon.
Saat ini, kata dia, panitia konsorsium sudah dalam tahap penyusunan media promosi kegiatan. Sehingga mahasiswa dan dosen akan mudah memperoleh informasi mengenai kegiatan yang akan diselenggarakan.
"Kolaborasi ini bisa jadi sarana untuk meningkatkan kualitas. Pertama, suasana akademik yang semakin terbangun. Kedua, publikasi ilmiah yang semakin banyak dan berkualitas," ucap Nonon.