REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun silih berganti, tapi banjir masih saja selalu mengintai. Luapan air yang terjadi di jalanan dan pemukiman pun otomatis membuat banyak mobil yang tak sempat dievakuasi.
Tak sedikit, pemilik kendaraan pun memutuskan untuk memperbaikinya kemudian menjual kendaraan itu demi dapat mengganti kendaraan dengan kendaraan dengan kualitas yang lebih baik.
Artinya, hal ini membuat pasar mobil bekas atau pasar sekunder berpotensi diramaikan oleh banyak mobil yang sempat terendam banjir. Oleh karena itu, pembelian mobil bekas jadi lebih tricky sehingga konsumen harus lebih jeli dan tak hanya tergiur oleh harga murah.
Berkaitan dengan hal ini, maka BMW Astra pun memberikan edukasi soal mobil yang terindikasi pernah terendam banjir. Aftersales Manager BMW Astra, Budi Kurniawan mengatakan, mobil yang sempat terkena banjir memang biasanya menimbulkan sejumlah gejala yang perlu diperhatikan konsumen.
"Sejumlah indikasi itu dapat dilihat baik dari sisi ekterior maupun interior. Tapi, indikasi yang paling banyak muncul adalah dari sisi interior mobil," kata Budi kepada Republika.co.id, Selasa (2/3).
Salah satu indikasi yang cukup menonjol adalah dari sisi aroma pada bagian kabin. Menurutnya, akan ada aroma lumpur pada mobil yang sempat terkena banjir. Aroma pada bagian kabin itu pun sangat sulit untuk dihilangkan sehingga aromanya bisa menetap untuk beberapa waktu tertentu.
Selanjutnya, indikasi itu juga bisa dilihat dari sejumlah karat pada bagian baut. "Biasanya baut yang berkarat ada pada bagian di bawah jok. Jika baut tersebut berkarat, maka kemungkinan besar hal itu terjadi karena air sempat masuk ke bagian kabin mobil," ucapnya.