REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat pandemi, kesehatan mental tak jarang ikut terkena. Stres yang berkepanjangan memiliki konsekuensi yang bertahan lama.
"Stres dapat berdampak negatif pada tidur," kata spesialis pengobatan tidur, Lisa Medalie, PsyD, seperti dilansir di laman Healthline, Kamis (4/3).
Dia mengatakan, stres adalah pemicu kesulitan tidur. Stres mengaktifkan sistem saraf otonom yang menyebabkan pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortisol. Hal ini yang kemudian menyebabkan detak jantung dan tekanan darah meningkat, membuat sistem berada dalam mode 'pertarungan' atau 'lari'.
Dengan kortisol yang dipompa ke seluruh tubuh, aktivitas tidur bisa sangat menantang. Saat orang kurang tidur karena stres, mereka cenderung mengalami kesulitan mengatur pikiran dan emosi keesokan harinya. Kondisi ini berkontribusi pada stres lebih lanjut.