Ada juga yang menyatakan setelah Supersemar, muncul surat perintah 13 Maret. Istilahnya, surat itu untuk mengkoreksi pelaksanaan Supersemar.
Kuncoro menyebut Supersemar adalah penanda sebagai kelahiran Orde Baru yang krusial. Karena itu jadi banyak spekulasi dan kesaksian yang muncul. Ada versi pengawal Bung Karno, saat Soekarno mau tanda tangan Supersemar ia ditodong.
Kuncoro tidak yakin terhadap kesaksian itu. Bagaimanapun kata dia, Soekarno memiliki pengawal sehingga dia tidak mungkin ditodong.
Namun, jika kemungkinan saat proses tanda tangan Soekarno dipaksa atau terpaksa oleh situasi, itu bisa terjadi. “Kemungkinan jika dipaksa atau terpaksa oleh situasi mungkin iya karena secara politik kekuatannya berkurang. Dia butuh penyeimbang untuk memantapkan keadaan politik,” ujar dia.