Selasa 09 Mar 2021 19:21 WIB

Anak di Pesantren, Apa Tugas Ibu di Rumah?

Tugas ibu ketika putra-putri di pesantren adalah shalat, berdoa dan bermunajat

Ilustrasi Ibu dan Anak. Tugas ibu ketika putra-putri di pesantren adalah shalat, berdoa dan bermunajat
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ibu dan Anak. Tugas ibu ketika putra-putri di pesantren adalah shalat, berdoa dan bermunajat

REPUBLIKA.CO.ID, Apa tugas ibu di rumah ? Setelah memasukkan anak anaknya ke pesantren? Siang malam anak diurus orang lain , dikasih makan orang lain, di ajarin orang lain bahkan tidur pun sama orang lain.

Ibu hanya ketemu sebulan sekali, bahkan kadang lebih , kayak saya gini yang anak saya ada di pesantren nun jauh di sana , ratusan kilometers jaraknya. Naik pesawatpun pinggang ngerentek saking jauhnya. 

Tapi demi masa depan anak yang kita harapkan lebih baik, kita rela memisahkan rasa dengan realita. Apa yang ibu harus lakukan? Selama ini anak di depan mata. Dalam genggaman kita, tapi sekarang, untuk ngatur menu makanannya pun kita tak berdaya.

Apalagi kayak saya yang punya sekolahan , kalau anak saya lagi sekolah di sekolahan saya; saya bisa ngatur sampai sedalam dalamnya, bahkan ada orgtua yang rela jadi pengurus kelas untuk bantu ngatur anak anaknya walau tak begitu maksimal sebab segalanya sudah diatur sekolah, diambil alih sekolah.

Risau, Tentu saja ada. Soal guru yang mungkin pilih kasih, soal teman yang mungkin pilih-pilih, soal kakak kelas yang mungkin membully, soal makanan yang gak bisa milih milih , soal tempat tidur yang mungkin kurang bersih, soal pelajaran yang mungkin tak dimengerti. Juga adaptasi awalan yang terkadang mengalami disorientasi. 

Lalu apa tugas ibu ? Ketika anak anak diambil oleh sekolah ? 

1) Sholat n berdo'a di waktu malam

Yaa Alloh , Yaa Rahmaan .. Engkaulah  sebaik baik penjaga. Tolong jaga anak kami dalam pengawasan Mu yang tidak pernah alpa. Ingatkan dia bila dia salah, tegurlah dia dengan caraMu. 

2) Shaum; agar hati menjadi bersih dan emosi lebih tertata sehingga siap mendengar berita apapun mengenai dia. 

3) Tilawah; agar hati menjadi tenang, agar ada ikatan hati antara apa yang kita baca dengan yang di baca/di hafal anak anak sama.

4) Berinfaq; Berwasilah dengannya agar dimudahkan jalannya dalam mencari ilmu. Dipermudah urusannya ketika anak anak tidak bersama dengan kita. Kita tidak tahu, dia sedang apa saat ini. Apa yang dirasa detik ini. Apa yang ada dalam pikirannya saat ini. Kita berdoa agar semua baik baik saja. Di tangan org baik, situasi yang baik dan lingkungan yang baik.

Hanya Allah tempat kita meminta. Khusus untuk dia, Allah Maha Kuasa. Allah Maha Pemberi Hidayah

Tugas ibu , ketika anak jauh dari pandangan banyak munajat di atas sajadah panjang karena dengan mengingat Allah ,  hati menjadi tenang .. 

{الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ}

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS Al anfal ;2)

Pengirim: Fifi. P. Jubilea SE, S.Pd, M.Sc , Ph.D/Founder of Jakarta Islamic School 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement