Rabu 10 Mar 2021 13:25 WIB

Tips Aman Berkendara di Jalur Banjir

Kendaraan yang alami kerusakan akibat menerobos banjir, tidak dapat klaim asuransi.

Mobil terendam banjir di perumahan Ciledug Indah 1, Tangerang, Banten, Rabu (1/1/2020). Banjir yang merendam perumahan tersebut akibat meluapnya Kali Angke. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Foto: ANTARA FOTO
Mobil terendam banjir di perumahan Ciledug Indah 1, Tangerang, Banten, Rabu (1/1/2020). Banjir yang merendam perumahan tersebut akibat meluapnya Kali Angke. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendaraan yang memiliki kerusakan akibat menerobos jalur banjir, tidak akan dapat diterima klaim asuransi mereka. Hal ini seperti yang sudah tertuang pada penjelasan di Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI).

Dalam hal ini terdapat pasal 3 ayat 4 yang mengatakan kalau asuransi tidak menjamin kerugian, kerusakan dan biaya atas kendaraan bermotor tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga jika: 4.4 Dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi kendaraan dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan.

Baca Juga

Untuk mengatasi ini semua, para pengendara diharuskan berhati-hati jika memang harus menerobos jalur banjir agar kendaraan tidak sampai rusak.

Berikut tips aman menerobos jalur banjir:

Lewati jalan tanpa genangan

Apabila melihat genangan, sebaiknya kendaraan mencari alternatif jalan lain. Apabila harus melewati jalan dengan ketinggian genangan di atas roda kendaraan, sebaiknya tunggu genangan surut.

Jangan memaksa kendaraan untuk melewati genangan air, risiko keselamatan anda menjadi taruhannya. Bagi pemilik mobil jangan memaksa mobil untuk melewati banjir, karena sangat berisiko apabila ada jalanan rusak, jalanan lebih rendah, atau ada selokan tidak terlihat yang dapat mengakibatkan mobil terperosok semakin dalam.

Mengurangi kecepatan dan jaga jarak

Berkendara dalam keadaan hujan tentu kita akan melewati jalanan yang licin dan terdapat genangan air. Keadaan ini tentu mengakibatkan mobil mudah tergelincir dan dapat mengakibatkan kecelakaan.

Sebaiknya berkendara dengan kecepatan rendah dan selalu menjaga jarak dengan kendaraan di depan ataupun belakang. Apalagi ketika hujan lebat dengan jarak pandang pendek.

Hindari melewati jalanan yang memiliki banyak pohon serta baliho untuk meminimalisir risiko mobil tertimpa kedua benda tersebut.

Hindari kondisi water hammer

Kondisi ini biasa disebut hydrolocking, atau keadaan mesin mobil mati mendadak karena adanya air masuk ke dalam ruang bakar melewati air intake. Hal ini menyebabkan tekanan besar di dalam mesin sehingga komponen di dalam mesin rusak akibat connecting rod bengkok dan mobil akan mogok seketika.

Mobil yang mengalami kondisi ini harus mengganti bagian yang rusak dengan biaya yang cukup mahal.

SVP Communication & Customer Service Management Asuransi Astra, L Iwan Pranoto menjelaskan agar supaya pelanggan harus selalu berhati-hati dalam berkendara terlebih pada jalur banjir yang saat ini sedang musim hujan.

"Keselamatan dan keamanan pelanggan adalah konsentrasi utama kami, jangan sampai pelanggan ada yang nekat melewati jalanan banjir dan mengalami kecelakaan," kata Iwan dalam keterangan resminya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement