Jumat 12 Mar 2021 13:05 WIB

Gaya Hidup Frugal, Cocok Diterapkan Selama Pandemi

Gaya hidup 'frugal' identik dengan hemat, minimalis, dan cermat.

Gaya hidup 'frugal' identik dengan hemat, minimalis, dan cermat.
Foto: VOA
Gaya hidup 'frugal' identik dengan hemat, minimalis, dan cermat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaya hidup frugal, yakni identik dengan hemat, minimalis dan cermat mengambil keputusan sehingga tidak ada pengeluaran yang berlebihan atau sia-sia bisa menjadi pilihan, terutama di masa pandemi COVID-19 saat ini. Saat pandemi, cenderung banyak hal yang berubah signifikan.

Sebagian Anda dipaksa untuk berhemat dan memiliki dana darurat sebagai jaring pengaman karena hidup yang relatif dekat dengan berbagai risiko seperti kehilangan penghasilan atau sakit COVID-19. Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis Ivan Christian Winatha mengatakan, menerapkan gaya hidup frugal berarti Anda memprioritaskan pengeluaran yang penting versus tidak penting. Ini tak berarti Anda bersikap pelit.

Baca Juga

Menurut dia, gaya hidup frugal mengutamakan nilai suatu barang atau kualitasnya ketimbang harganya. Contohnya, apabila Anda membeli sepatu baru karena sepatu yang ada sudah rusak maka akan memilih sepatu dari bahan yang tahan lama untuk jangka panjang meskipun harga sedikit lebih mahal, bukan sepatu murah yang hanya bertahan beberapa bulan.

"Dengan disiplin menerapkan gaya hidup frugal sejak dini kita akan terbiasa melakukan prioritas saat akan berbelanja termasuk pada hal-hal yang kita anggap penting pun tetap melakukan pertimbangan. Dampak panjangnya, lebih mudah meraih kebebasan finansial karena tidak terlilit utang dan bisa menikmati hidup seandainya kelak memilih untuk pensiun dini," kata Ivan dalam siaran persnya, ditulis Jumat (12/3).

 

Lalu, bagaimana cara memulai gaya hidup ini? 

Hal pertama, mengevaluasi kembali cash flow. Anggaran yang hanya memberi kesenangan sesaat dan tidak terlalu mendesak sebaiknya dicoret dari daftar Anda.

Cara ini berarti menghilangkan atau mengurutkan pengeluaran dari yang paling perlu ke pengeluaran yang bisa ditunda. Pengeluaran yang tidak diperlukan dapat dikurangi sehingga dapat meningkatkan jumlah uang yang bisa ditabung.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement