Ahad 14 Mar 2021 07:53 WIB

Studi: Banyak Kasus Kematian Covid-19 Terkait Obesitas

Kematian akibat Covid-19 bisa dihindari jika epidemi obesitas tertangani dengan baik.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Kematian akibat Covid-19 bisa dihindari jika epidemi obesitas tertangani dengan baik.
Kematian akibat Covid-19 bisa dihindari jika epidemi obesitas tertangani dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Obesitas Dunia mengatakan ribuan kematian akibat Covid-19 dapat dihindari jika epidemi obesitas tertangani dengan baik. Obesitas dikaitkan dengan risiko terkena Covid-19 lebih tinggi dan kematian akibat penyakit itu.

Dilansir Standard.co.uk pada Ahad (14/3), laporan Federasi Obesitas Dunia mengeklaim bahwa sembilan dari 10 kematian akibat Covid-19 terjadi di negara-negara dengan tingkat obesitas tinggi. Lokasinya termasuk Inggris, yang memiliki tingkat kematian Covid-19 tertinggi ketiga di dunia dan tingkat obesitas tertinggi keempat.

Baca Juga

Laporan itu juga mengatakan bahwa tingkat kematian 10 kali lebih tinggi di negara, di mana 50 persen atau lebih populasinya mengalami kelebihan berat badan. Laporan itu menyebut bahwa 2,2 juta dari 2,5 juta kematian global terjadi di negara-negara dengan tingkat obesitas yang tinggi. Negara dengan tingkat obesitas rendah tidak memiliki angka kematian yang tinggi, tetapi faktor lain juga dapat berperan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memandang laporan itu harus bertindak sebagai "seruan" bagi pemerintah untuk mengatasi masalah obesitas di negaranya. “Kami sekarang tahu bahwa populasi yang kelebihan berat badan adalah pandemi berikutnya,” kata salah satu penulis laporan, Tim Lobstein.

Penasihat kebijakan senior untuk Federasi Obesitas Dunia itu mengatakan negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan, di mana tingkat obesitas orang dewasa sangat rendah nyatanya memiliki tingkat kematian akibat Covid-19 yang rendah juga. Menurut dia, negara-negara itu telah memprioritaskan kesehatan masyarakat, termasuk bobot populasi sehingga mampu menghadapi pandemi.

“Covid-19 hanyalah infeksi terbaru yang diperburuk masalah berat badan, tetapi tanda peringatannya ada. Kami telah melihatnya dengan Mers, H1N1, dan penyakit pernapasan lainnya,” ujar Lobstein.

Kepala eksekutif Federasi Obesitas Dunia, Johanna Ralston beranggapan kegagalan mengatasi akar penyebab obesitas selama beberapa dekade bertanggung jawab atas ratusan ribu kematian, yang seharusnya dapat dicegah itu.

Mengomentari laporan tersebut, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus sepakat bahwa laporan itu harus bertindak sebagai seruan untuk membangunkan pemerintah secara global. “Korelasi antara obesitas dan angka kematian akibat Covid-19 jelas dan menarik,” kata Ghebreyesus.

Dia menekankan aksi nyata untuk mengatasi akar penyebab obesitas adalah salah satu cara terbaik bagi negara membangun ketahanan dalam sistem kesehatan pascapandemi. Dia menyarankan semua negara untuk memanfaatkan laporan itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement