Rabu 17 Mar 2021 00:25 WIB

Ratusan Anak Kecanduan Gadget, Wagub Uu Buat 'Setangkai'

Pemprov Jabar memandang ini masalah serius dan perlu dicegah sejak dini. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum
Foto: Humas Pemprov Jabar
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menjenguk ratusan pasien anak kecanduan gawai di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (16/3). Kecanduan gawai pada anak di Jabar kian hari kian memprihatinkan terlebih sekarang waktu anak dengan gawai makin lama karena sekolah masih memberlakukan pembelajaran daring. 

Data per Januari 2021 saja sudah ada delapan pasien yang dirawat di RSJ Cisarua. Sementara pasien yang berobat jalan tercatat sekitar 200 anak. 

Pemprov Jabar memandang ini masalah serius dan perlu dicegah sejak dini. Wagub Uu meminta, orang tua membatasi interaksi anak-anaknya dengan gawai. Kecuali untuk pembelajaran daring, penggunaan gawai oleh anak perlu diawasi ketat. 

"Jadi kami akan mengadakan pertemuan. Untuk tahap pertama kami akan mengundang dari Muslimat NU, Persistri, Aisyiyah, Posyandu, Majelis Taklim, PKK, dan PAUD, khusus yang menangani masalah anak-anak dan keluarga, untuk diberikan pengertian tentang bahaya kecanduan game di gawai," papar Uu.

 

Uu pun memastikan, Pemprov Jabar melakukan penanganan terhadap kenaikan kasus kecanduan game tersebut. Di antaranya, dengan mengunjungi RSJ Jabar, Selasa (16/3).

Pemprov Jabar, menurut Uu, akan mengadakan program Sekolah Tanpa Gangguan Kendali Gawai (Setangkai) sebagai salah satu upaya Pemprov Jabar dalam mencegah kecanduan gawai. Dia menyambut baik rencana pelaksanaan diseminasi Program Setangkai pada pekan depan.

 

photo
Sejumlah pasien remaja dan anak menunggu untuk konsultasi di Klinik Keswara Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. - (Antara/Novrian Arbi)

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement