Jumat 19 Mar 2021 00:05 WIB

Studi: Konsumsi Suplemen Vitamin E Berbahaya

Studi sebut konsumsi vitamin E setiap hari berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Studi sebut konsumsi vitamin E setiap hari berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Foto: Pixnio
Studi sebut konsumsi vitamin E setiap hari berbahaya bagi kesehatan tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen vitamin E merupakan salah satu suplemen yang sangat populer. Menurut Harvard Medical School, hampir seperempat orang dewasa berusia di atas 55 tahun mengonsumsi suplemen ini setiap hari.

Vitamin E itu sendiri dikenal sebagai sebuah antioksidan. Menurut National Institutes of Health (NIH), antioksidan berperan dalam melindungi sel-sel dari dampak kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, vitamin E juga terlibat dalam fungsi imun dan diketahui turut membantu proses metabolik lainnya.

Baca Juga

Orang dewasa membutuhkan asupan vitamin E sebesar 15 mg per hari, menurut NIH. Akan tetapi, asupan vitamin E ini sebaiknya berasal dari makanan yang dikonsumsi. NIH mengungkapkan bahwa asupan vitmain E yang didapatkan dari makanan cenderung tidak memiliki risiko.

Akan tetapi, berbeda dengan asupan vitamin E yang berasal dari suplemen.  Suplemen vitamin E dosis tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. Hal ini bisa terjadi karena vitamin E dosis tinggi menurunkan kemampuan darah untuk membentuk bekuan darah setelah terjadi luka atau cedera.

"Dan (risiko) perdarahan serus di kepala (yang dikenal sebagai strok hemoragik)," ungkap NIH, seperti dilansir BestLife, Kamis (18/3).

Perlu diketahui, vitamin E memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan vitamin C. Ketika vitamin C dikonsumsi secara berlebih, kelebihan tersebut tak bisa tersimpan di dalam tubuh. Sebaliknya, sisa dari vitamin E yang dikonsumsi dalam jumlah besar akan tersimpan di dalam tubuh. Oleh karena itu, suplemen vitmain E tak peru dikonsumsi setiap hari menurut NIH.

Batas tertinggi dari suplemen vitamin E untuk orang dewasa adalah 1.000 mg per hari. Akan tetapi, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi suplemen vitamin E yang lebih rendah dari batas tertinggi ini juga memiliki kemungkinan untuk menyebabkan dampak negatif.

Di samping itu, suplemen vitamin E juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan lain. Sebagian di antaranya adalah obat antikoagulan atau antiplatelet seperti warfarin. Kombinasi keduanya dapat meningkatkan risiko perdarahan padapasien.

Penelitian lain menunjukkan bahwa suplemen vitamin E juga dapat mempengaruhi manfaat antioksidan lain, seperti vitamin C, ketika dikonsumsi bersamaan. Suplemen vitamin E pun diungkapkan dapat menurunkan efektivitas terapi radiasi atau kemoterapi pada pasien kanker.

Meski suplemen vitamin E tak dikonsumsi setiap hari, laporan dalam Harvard TH Chan School of Public Health mengungkapkan bahwa kasus defisiensi vitamin E jarang terjadi. Alasannya, vitamin E bisa ditemukan pada beragam jenis makanan.

Oleh karena itu, orang-orang yang menerapkan pola makan seimbang dinilai tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin E. Namun bila berkeinginan untuk mengonsumsi suplemen vitamin E, NIH menyarankan agar konsultasi dengan dokter atau tenaga profesional dilakukan terlebih dahulu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement