Sabtu 20 Mar 2021 05:38 WIB

Fakta-Fakta Ekuinoks, Fenomena Astronomi Hari Ini

Puncak equinoks terjadi pada 20 Maret diperkirakan pukul 16.37 WIB.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Ekuinoks
Foto: majalah1000guru.net
Ekuinoks

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Sabtu (20/3) akan terjadi fenomena ekuinoks. Dikutip unggahan Instragram Bosscha Observatory, equinoks berasal dari bahasa Latin, aequus berarti sama dan nox atau noctis berarti malam. Puncak equinoks terjadi pada 20 Maret diperkirakan pukul 16.37 WIB.

Dari laman LAPAN, bagi pegamat yang berada di garis khatulistiwa, matahari akan tepat berada di atas kepala ketika tengah hari. Ketika terjadi ekuinoks, matahari akan terbit nyaris tepat di arah timur dan tenggelam nyaris tepat di arah barat.

Baca Juga

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengatakan equinoks adalah peristiwa saat posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa atau ekuator. Artinya, equinoks membelah bumi dalam belahan yang sama di bagian utara dan selatan.

“Posisi matahari berada di atas ekuator setiap tanggal 21 Maret (tahun ini pada 20 Maret) dan 23 September, ini terjadi dua kali setiap tahun,” kata Thomas kepada Republika.co.id, Rabu (17/3).

Saat equinoks, kemiringan bumi mencapai 23,5 derajat yang menyebabkan matahari tampak bergerak dari utara kemudian melewati ekuatur lalu ke selatan dan kembali lagi ke utara. Pada 22 Desember lalu, matahari berada pada titik paling selatan. Ini menyebabkan, musim panas di belahan bumi selatan dan musim dingin di belahan bumi utara. Selanjutnya, pada 21 Maret, matahari tampak berada di atas garis khatulistiwa.

Jadi, titik matahari terbit di titik timur dan terbenam tepat di titik barat. Ketika equinoks terjadi, kota yang dilewati garis khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat, matahari tepat berada di atas kepala sehingga disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan. Kemudian, saat matahari bergerak ke utara dan paling utara, ini merupakan awal musim panas di belahan bumi utara pada 22 Juni.

“Tanggal 22 Juni itu, matahari berada di paling utara dan ini awal musim panas di belahan bumi utara dan awal musim dingin di bagian selatan. Lalu, matahari bergerak lagi ke arah ekuator dan tanggal 23 September, matahari berada di atas ekuator itu yang disebut sebagai peristiwa equinoks,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement