Sabtu 20 Mar 2021 06:17 WIB

Anak Kecanduan Handphone, Mudah Emosi Hingga Masuk RSJ

Orang tua ingin anaknya dirawat karena mudah emosi jika dilarang menggunakan ponsel.

Seorang anak memainkan gawai sebelum tidur (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Seorang anak memainkan gawai sebelum tidur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Kecanduan mengakses gawai pada anak-anak dan remaja semakin mengkhawatirkan. Buntutnya banyak anak berusia 11-15 tahun itu terpaksa menjadi pasien di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua.

Spesialis Psikiater Anak dan Remaja RSJ Cisarua, Lina Budiyanti mengatakan, mayoritas orang tua membawa anak-anaknya untuk diberikan perawatan karena mudah tersulut emosi apabila dilarang menggunakan ponsel (16/3).

Miris, kegalauan orang tua bertambah dalam mendidik dan memberikan fasilitas kepada anaknya. Setiap orang tua pasti ingin membahagiakan anaknya, apa pun yang diminta diberikan asal anak bahagia.

Pada masa pandemi, anak kian sering dengan gawai mulai belajar sampai gim daring. Gawai menjadi tempat pelampiasan anak menghabiskan waktu, menghilangkan kejenuhan.

Anak marah jika gawai diminta dan kouta habis karena bingung mau beraktivitas apa. Anak adalah investasi orang tua di dunia dan akhirat. Libatkan diri untuk terjun ke dunia mereka, gunakan waktu keluarga dengan maksimal mulai dari mengobrol ringan, gim bersama, memberikan ilmu pengetahuan dan agama.

PENGIRIM: Rita Razis, Boyolali, Jawa Tengah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement