REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Ada serangkaian laporan bahwa LG berhenti dari bisnis smartphone atau setidaknya mengukurnya kembali. Sejauh ini, laporan ini disangkal oleh perusahaan.
Dilansir dari GSMArena, Selasa (23/3), publikasi Korea DongA menambahkan laporan serupa lainnya (mengutip orang dalam industri) mengatakan LG dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan Vingroup serta Volkswagen sebagai pembeli potensial untuk bisnis seluler perusahaan.
Negosiasi di kedua sisi telah gagal. Harga yang diminta untuk jual beli ini terlalu tinggi.
Ini menyisakan satu opsi untuk dipertimbangkan, yakni menutup divisi seluler. Menurut DongA, keputusan akhir dapat diumumkan kepada karyawan paling cepat awal April.
Tidak semuanya berdampak buruk dari aksi perusahaan ini. LG akan mencoba mendistribusikan kembali karyawan dari divisi seluler ke divisi peralatan rumah tangga dan otomotif, bersama dengan anak perusahaan lain seperti LG Energy Solution.
Adapun deretan ponsel pintar LG yang akan datang, telah ditunda. Smartphone tersebut termasuk Rainbow-penerus LG V60. Pengembangan pada LG Rollable dilaporkan masih berlangsung, tetapi “tidak mungkin” ponsel tersebut akan diluncurkan secara komersial.
Divisi seluler LG terus berjuang secara finansial. Perusahaan mengatakan terbuka untuk setiap kemungkinan. Keputusan akhir tentang nasib divisi seluler akan segera diumumkan secara internal, dan dibutuhkan beberapa waktu untuk diumumkan.