REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Perusahaan Italia Neosperiencetelah mengembangkan sebuah cara untuk mendeteksi infeksi COVID-19 melalui analisis ucapan atau batuk seseorang, menurut perusahaan. Kabar itu membuat saham perusahaan bersinar hingga lebih dari 13 persen pada Selasa (23/3).
Proyek tersebut dikembangkan bersama sejumlah mitra dan menggunakan kecerdasan buatan yang dipasang di platform cloud yang disebut Neosperience Health Cloud. Platform ini telah digunakan untuk menganalisis rontgen dada. Saham perusahaan, yang terdaftar di Bursa Saham Milan, otomatis ditangguhkan setelah naik 13,5 persen menjadi 6,50 euro (Rp111 ribu) per saham.
"Ini baru awal dari sebuah proyek yang memiliki potensi luar biasa sebab pemrosesan data seperti ini secara efektif dapat digunakan sebagai tes penyaringan," kata Alessandro Nizardo Chailly, kepala eksekutif mitra Neosperience, dilansir dari reuters, Rabu (24/3).
Model perekaman dan analisis tersebut dapat membantu mendeteksi dan mendiagnosa berbagai macam patogen.