REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa beserta tim melakukan kunjungan ke Infomedia Telkom Bandung, sebagai tindak lanjut MoU BPH Migas dengan PT Telkom Tbk. Infomedia memiliki Digital Bussiness Transformation System Scenario.
Sales & Operations Director Infomedia Riri Amalas Yulita memperlihatkan salah satu kapabilitas Infomedia yang orang banyak belum tahu. Bahwa sebuah contact center bisa memberikan banyak informasi buat sebuah lembaga, untuk bisa melihat futuristik, action yang bisa dilakukan.
"Banyak interaksi-interaksi di kontak center, atau command center cuma menjadi angka-angka atau data, mudah-mudahan hari ini bisa dilihat, bagaimana kami mengelola beberapa layanan di sini dari 300 klien yang kami miliki di sini,“ ujar Riri.
Riri juga mengajak untuk melihat konsep pengelolaan dari data sebenarnya. Selain data angka, ada pula data sekunder dan interaction data. Infomedia mempunyai satu platform, termasuk satu-satunya produk platform dalam negeri yang bisa mengolah data-data tadi.
"Misalnya BCA punya call center yang konvensional juga punya sosial media, virtual resisten, sekarang di belakangnya sudah dilengkapi border list, sehingga bisa diketahui orang yang sama atau berbeda. Sehingga data–data itu bisa dimanfaatkan untuk membangun persepsi perusahaan sisi keunggulannya," katanya menjelaskan. "Dan yang paling penting, platform yang dipakai adalah punya sendiri. Faktanya saat ini banyak platform lain di Indonesia yang sesungguhnya bukan Indonesia."
Infomedia memiliki Digital Bussiness Transformation System Scenario. Tusi BPH Migas yang akan dipenetrasi terhadap badan usaha atau partner lain, masuk dalam knowledge management system untuk ditransformasikan sesuai keinginan, “Tinggal needs-nya seperti apa disesuaikan, maunya BPH Migas seperti apa, jika tidak cocok orang, tinggal diganti,” ujar Riri
Selain Sales & Operations Director Riri Amalas Yulita, hadir pula Senior Account Manager PT Telkom Obed Cam, SBM Pertamina Bandung Dody, serta jajaran operator Infomedia anak perusahaan PT Telkom.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa dalam sambutannya menyampaikan kunjungan ini dirasakan sangat membuka wawasan, peluang besar. "Bukan hanya untuk kepentingan BPH Migas, lebih dari yang dipikirkan saat MoU dengan Pak Edi Witjara terkait video analitik setelah EDC dan ATG," katanya.
BPH Migas mempunyai potensi klien 200 Badan Usaha di bawah aturan BPH Migas. Sebanyak 150 badan usaha memiliki izin niaga umum, 50 pengangkutan niaga gas pipa, termasuk dari kalangan swasta. "Ternyata ini juga bisa dikemas, agar Infomedia bisa menjadi PR BPH Migas, feedback-nya apa," ucapnya.
"Saya ingat 5 tahun lalu pilpres di Amerika Serikat, semua survei tidak ada yang memenangkan Donald Trump, tetapi saat terakhir Donald Trump menggunakan Cambridge Analitika, dimana di situ berkumpul profesor–profesor Harvard yang menguasai psycho analiysis, menggunakan facebook, instagram, twitter, dia kelompokkan konservatif, milenial dan lain-lain, dianalisis kemudian di-engineering akhirnya berubah dukungan. Ilmu itu yang tidak BPH Migas punya," ujarnya memaparkan.
Rombongan lalu meninjau langsung aktivitas berbagai bagian Infomedia termasuk command center yang ternyata sangat menarik dan membuka wawasan untuk pengembangan berbagai hal terkait kepentingan BPH Migas.