REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA--Penggunaan kamera dalam mobil produksi Tesla Inc yang merekam dan mengirimkan rekaman video penumpang untuk mengembangkan teknologi self-driving menimbulkan kekhawatiran masalah privasi.
"Jika Tesla memiliki kemampuan untuk menentukan apakah pengemudi tidak memperhatikan, ia perlu memperingatkan pengemudi pada saat itu, seperti yang sudah dilakukan oleh pembuat mobil lain," kata Jake Fisher, direktur senior pusat pengujian mobil Consumer Reports, Rabu (24/3).
Menurut majalah di AS, Consumer report produsen mobil seperti Ford Motor dan General Motors, yang sistem pemantauannya tidak merekam atau mengirimkan data atau video, menggunakan teknologi inframerah untuk mengidentifikasi gerakan mata pengemudi atau posisi kepala untuk memperingatkan mereka jika mereka menunjukkan tanda-tanda gangguan.
Kamera internal pabrik mobil yang berbasis di Palo Alto, California ini juga menjadi titik perdebatan di China. Militer China Jumat lalu melarang mobil Tesla memasuki kompleksnya, dengan alasan masalah keamanan. Kamera tersebut dikhawatirkan dapat digunakan untuk mengambil gambar instalasi militer China dan rekaman itu dikirim ke AS.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan pekan lalu perusahaannya akan ditutup jika mobilnya digunakan untuk memata-matai. Sistem autopilot Tesla juga harus menjalani penyelidikan terkait dua musibah kecelakaan di Michigan, AS karena dicurigai kendaraan tesla menggunakan sistem autopilot.