Kamis 25 Mar 2021 09:55 WIB

FIK UMJ Meluluskan Angkatan Pertama Spesialis KMB

Acara tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah (FIK UMJ) Jakarta sedang berbahagia. Pada 3 Maret 2021 lalu menggelar kegiatan Pemberian SK Yudisium atas kelulusan 16 mahasiswanya dari Program Studi Spesialis Keperawatan Medikal Bedah (Prodi Spesialis KMB). Kegiatan pelepasan lulusan tersebut begitu berarti bagi civitas akademika sebagai momentum sejarah karena lulusan Program Studi Spesialis KMB ini tak hanya adalah angkatan pertama di FIK UMJ, namun juga lulusan pertama dari perguruan tinggi swasta dan kedua se-Indonesia setelah Universitas Indonesia.
Foto: istimewa
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah (FIK UMJ) Jakarta sedang berbahagia. Pada 3 Maret 2021 lalu menggelar kegiatan Pemberian SK Yudisium atas kelulusan 16 mahasiswanya dari Program Studi Spesialis Keperawatan Medikal Bedah (Prodi Spesialis KMB). Kegiatan pelepasan lulusan tersebut begitu berarti bagi civitas akademika sebagai momentum sejarah karena lulusan Program Studi Spesialis KMB ini tak hanya adalah angkatan pertama di FIK UMJ, namun juga lulusan pertama dari perguruan tinggi swasta dan kedua se-Indonesia setelah Universitas Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah (FIK UMJ) Jakarta sedang berbahagia. Pada 3 Maret 2021 lalu menggelar kegiatan Pemberian SK Yudisium atas kelulusan 16 mahasiswanya dari Program Studi Spesialis Keperawatan Medikal Bedah (Prodi Spesialis KMB). Kegiatan pelepasan lulusan tersebut begitu berarti bagi civitas akademika sebagai momentum sejarah karena lulusan Program Studi Spesialis KMB ini tak hanya adalah angkatan pertama di FIK UMJ, namun juga lulusan pertama dari perguruan tinggi swasta dan kedua se-Indonesia setelah Universitas Indonesia. 

Acara tersebut berlangsung dengan khidmat dan sakral baik secara daring maupun luring bertempat di Aula Rufaidah, gedung FIK UMJ, di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Protokol kesehatan senantiasa diterapkan, salah satunya dengan membatasi tamu undangan serta lulusan yang hadir secara luring agar prosesi dapat diikuti lewat daring, menyediakan berbagai alat pelindung diri sejak dari pintu masuk aula, serta membatasi jumlah yang hadir di dalam aula.

Strategi kegiatan pembelajaran yang diimplementasikan  Program Studi Spesialis KMB di masa pandemik Covid-19 adalah dengan menerapkan sistem Blended Learning. Kombinasi pembelajaran dengan pembagian 30 persen secara virtual (daring) dan 70 persen pembelajaran dicapai di wahana praktik keperawatan atau rumah sakit di sekitar DKI Jakarta yang bekerja sama dengan kampus. Prose yang dilakukan dalam pendidikan melalui pengajaran, penyusunan kurikulum, penelitian,serta pengabdian masyarakat menjadikan FIK UMJ tidak ragu bahwa segala proses yang ditempuh adalah dalam rangka mencapai kompetensi lulusan dan profesionalisme bagi lulusan keperawatan.

Lulus dalam masa pandemi nyatanya tak mengurangi keahlian dari lulusan Program Studi Spesialis KMB di FIK UMJ baik dari sisi kognitif maupun keterampilan dalam keperawatan. "Setelah lulus, Anda harus memperbaiki keilmuan (keperawatan). Dalam masalah kesehatan di Indonesia ini, ada peran kita, ada peran lulusan untuk terus meningkatkan keilmuan dan pengabdian dalam bidan keperawatan," kata Dekan FIK UMJ, Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/3). Meski mereka lulus di masa pandemi, mereka tetap kompeten dalam bidang keperawatan, terutama di Keperawatan Medikal Bedah.

Dr. Muhammad Hadi, M.Kep. juga menambahkan bahwa FIK UMJ turut mempersiapkan SDM unggul yang akan mendukung peraturan pemerintah dan  mewarnai dunia keperawatan Indonesia dengan citra Muhammadiyah, citra Islam, dan citra kebaikan melalui lulusan-lulusannya. Sejak berdirinya Program Studi Spesialis KMB tahun 2019, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) selalu memberikan dukungannya pada seluruh program studi di FIK UMJ, terutama Program Studi Spesialis Keperawatan, agar senantiasa bersemangat dalam membangun UMJ di tengah persaingan dengan perguruan tinggi lainnya, tentu dengan dasar nilai-nilai Kemuhammadiyahan.

Dr. Endang Sulastri, M.Si., Rektor UMJ yang pada hari itu berkesempatan hadir dalam kegiatan Pemberian SK Yudisium, menyampaikan optimismenya kepada ke-16 lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam pidatonya, beliau menguatkan bahwa lulusan Program Studi Spesialis KMB FIK UMJ dapat menjawab tantangan yang disampaikan oleh masyarakat dan perkembangan zaman, serta tuntutan-tuntutan agar bisa memperoleh layanan kesehatan khususnya keperawatan secara lebih baik. "Saya berharap para lulusan bisa menjadi perawat professional, andal, kompetitif, menjadi contoh bagi perawat-perawat lainnya, dan melaksanakan tugas-tugas yang nanti akan dihadapi sebagai tugas-tugas ibadah sehingga dapat ikhlas dalam mendasarkan diri dengan nilai-nilai keislaman," tuturnya.

 

 

JAKARTA--Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah (FIK UMJ) Jakarta sedang berbahagia. Pada 3 Maret 2021 lalu menggelar kegiatan Pemberian SK Yudisium atas kelulusan 16 mahasiswanya dari Program Studi Spesialis Keperawatan Medikal Bedah (Prodi Spesialis KMB). Kegiatan pelepasan lulusan tersebut begitu berarti bagi civitas akademika sebagai momentum sejarah karena lulusan Program Studi Spesialis KMB ini tak hanya adalah angkatan pertama di FIK UMJ, namun juga lulusan pertama dari perguruan tinggi swasta dan kedua se-Indonesia setelah Universitas Indonesia. 

Acara tersebut berlangsung dengan khidmat dan sakral baik secara daring maupun luring bertempat di Aula Rufaidah, gedung FIK UMJ, yang terletak di Cenpaka Putih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Protokol kesehatan senantiasa diterapkan, salah satunya dengan membatasi tamu undangan serta lulusan yang hadir secara luring agar prosesi dapat diikuti lewat daring, menyediakan berbagai alat pelindung diri sejak dari pintu masuk aula, serta membatasi jumlah yang hadir di dalam aula.

Strategi kegiatan pembelajaran yang diimplementasikan  Program Studi Spesialis KMB di masa pandemik Covid-19 adalah dengan menerapkan sistem Blended Learning. Kombinasi pembelajaran dengan pembagian 30 persen secara virtual (daring) dan 70 persen pembelajaran dicapai di wahana praktik keperawatan atau rumah sakit di sekitar DKI Jakarta yang bekerja sama dengan kampus. Prose yang dilakukan dalam pendidikan melalui pengajaran, penyusunan kurikulum, penelitian,serta pengabdian masyarakat menjadikan FIK UMJ tidak ragu bahwa segala proses yang ditempuh adalah dalam rangka mencapai kompetensi lulusan dan profesionalisme bagi lulusan keperawatan.

Lulus dalam masa pandemi nyatanya tak mengurangi keahlian dari lulusan Program Studi Spesialis KMB di FIK UMJ baik dari sisi kognitif maupun keterampilan dalam keperawatan. "Setelah lulus, Anda harus memperbaiki keilmuan (keperawatan). Dalam masalah kesehatan di Indonesia ini, ada peran kita, ada peran lulusan untuk terus meningkatkan keilmuan dan pengabdian dalam bidan keperawatan," kata Dekan FIK UMJ, Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/3). Meski mereka lulus di masa pandemi, mereka tetap kompeten dalam bidang keperawatan, terutama di Keperawatan Medikal Bedah.

Dr. Muhammad Hadi, M.Kep. juga menambahkan bahwa FIK UMJ turut mempersiapkan SDM unggul yang akan mendukung peraturan pemerintah dan  mewarnai dunia keperawatan Indonesia dengan citra Muhammadiyah, citra Islam, dan citra kebaikan melalui lulusan-lulusannya. Sejak berdirinya Program Studi Spesialis KMB tahun 2019, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) selalu memberikan dukungannya pada seluruh program studi di FIK UMJ, terutama Program Studi Spesialis Keperawatan, agar senantiasa bersemangat dalam membangun UMJ di tengah persaingan dengan perguruan tinggi lainnya, tentu dengan dasar nilai-nilai Kemuhammadiyahan.

Dr. Endang Sulastri, M.Si., Rektor UMJ yang pada hari itu berkesempatan hadir dalam kegiatan Pemberian SK Yudisium, menyampaikan optimismenya kepada ke-16 lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam pidatonya, beliau menguatkan bahwa lulusan Program Studi Spesialis KMB FIK UMJ dapat menjawab tantangan yang disampaikan oleh masyarakat dan perkembangan zaman, serta tuntutan-tuntutan agar bisa memperoleh layanan kesehatan khususnya keperawatan secara lebih baik.

"Saya berharap para lulusan bisa menjadi perawat professional, andal, kompetitif, menjadi contoh bagi perawat-perawat lainnya, dan melaksanakan tugas-tugas yang nanti akan dihadapi sebagai tugas-tugas ibadah sehingga dapat ikhlas dalam mendasarkan diri dengan nilai-nilai keislaman," tuturnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement