Kamis 25 Mar 2021 12:43 WIB

Ilmuwan Buat Sonifikasi Suara Galaksi dan Lubang Hitam

Ilmuwan mengolah data dari teleskop menjadi suara.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Alam semesta (ilustrasi).
Foto: www.kaheel7.com
Alam semesta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di luar angkasa, tidak ada cara untuk mendengar Anda berteriak. Namun, di Bumi, terdapat cara untuk mengubah objek luar angkasa menjadi suara.

Galaksi, lubang hitam (black holes), dan nebula menjadi hidup melalui audio, yang memberi cara baru bagi manusia untuk berinteraksi dengan kosmos. Sebuah tim ilmuwan menerjemahkan data yang dikumpulkan oleh Observatorium Sinar-X Chandra milik Badan Antariksa Amerika (NASA) dan teleskop luar angkasa lainnya menjadi suara menggunakan proses yang disebut sonifikasi data.

Baca Juga

Dilansir Cnet, dalam proyek ini, musisi Andrew Santaguida dari System Sounds, proyek penjangkauan sains dan seni terlibat. Pada Rabu (24/3), NASA merilis trek audio baru yang memungkinkan mendengarkan pengamatan Chandra Deep Field, Nebula Mata Kucing, dan Galaksi Pusaran Air. Ketiganya memiliki karakteristik sonik yang berbeda, mulai dari ringan dan halus hingga hampir menyeramkan.

“Ini adalah gambar terdalam yang pernah diambil dalam sinar-X mewakili lebih dari tujuh juta detik waktu pengamatan Chandra,” ujar NASA.

Chandra Deep Field South, pandangan mendalam ke belahan selatan langit berada di ujung spektrum suara yang lebih terang. Sonifikasi data Deep Field South memiliki nuansa soundtrack fiksi ilmiah tahun 80-an yang poppy.

Titik-titik pada gambar sebagian besar mewakili lubang hitam dan galaksi. Rentang frekuensi musik yang luas mewakili seluruh frekuensi sinar-X yang dikumpulkan oleh Chandra di wilayah ini.

Ilmuwan juga membuat sonifikasi Nebula Mata Kucing. Untuk mendengarkan data ini, ada pemindaian mirip radar yang bergerak searah jarum jam, yang memancar dari titik tengah untuk menghasilkan nada.

“Cahaya yang lebih jauh dari pusat terdengar sebagai nada yang lebih tinggi sementara cahaya yang lebih terang terdengar lebih keras,” jelas NASA.

Nebula Mata Kucing atau juga dikenal sebagai The Cat’s Eye tampil dalam soundtrack Vangelis dari Blade Runner.

Sonifikasi data ketiga adalah Messier 51, yang lebih populer dikenal sebagai Galaksi Pusaran untuk pemandangan berputar-putar dari lengan spiral Bumi. Jari-jari dipetakan ke nada dari skala minor melodi.

NASA menyebut bahwa setiap panjang gelombang cahaya dalam gambar yang diperoleh dari teleskop di luar angkasa, termasuk inframerah, optik, ultraviolet, dan sinar-X ditetapkan ke rentang frekuensi yang berbeda.

Ada lebih banyak ketegangan dalam lanskap suara untuk Messier 51. Suara ini bisa nampak cocok untuk salah satu adegan di film horor, saat tokoh menjelajahi rumah berhantu.

Teknik sonifikasi data telah digunakan untuk menerjemahkan matahari terbit dan matahari Mars menjadi suara. Rilis audio Chandra terbaru adalah bagian dari proyek yang sedang berlangsung yang membuat data teleskop luar angkasa tersedia dengan cara baru.

Pengalaman tentang kosmos tidak harus terbatas pada visual. Alam semesta bisa indah dan menakutkan di saat yang sama, saat Anda meluangkan waktu untuk mendengarkannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement