Jumat 26 Mar 2021 13:06 WIB

Mutasi N439K Buat Virus Covid dapat Menghindari Antibodi

Mutasi N439K sudah ada di Indonesia sejak November 2020.

Virus corona bermutasi.
Foto: republika
Virus corona bermutasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr rer nat Wien Kusharyoto mengatakan mutasi N439K menyebabkan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dapat menghindari antibodi. Mutasi N439K sudah ada di Indonesia sejak November 2020.

"Mutasi N439K dapat pula berakibat virus dapat menghindar dari beberapa antibodi penetralisir virus yang terbentuk berdasarkan varian Wuhan," kata Wien saat dihubungi Antara, Jakarta, Jumat (26/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan mutasi N439K pertama kali dilaporkan terjadi di Skotlandia pada Maret 2020, dan saat ini sudah tersebar di lebih dari 35 negara, termasuk Indonesia. Varian N439K itu terdeteksi di Indonesia pada November 2020.

Mutasi N439K terletak di dalam Receptor Binding Motifs (RBM). RBM adalah bagian dari Receptor Binding Domain (RBD) dari protein spike virus SARS-CoV-2 yang immunodominan dan merupakan target utama dari antibodi penetralisir virus yang terbentuk baik karena infeksi virus maupun karena penyuntikan dengan vaksin.

Menurut dia terdapat indikasi bahwa mutasi tersebut meningkatkan affinitas atau kemampuan berikatan virus dengan reseptor ACE-2 pada manusia, dan terdapat peningkatan ringan kandungan virus apabila terinfeksi oleh varian dengan mutasi tersebut, namun tidak menyebabkan tingkat keparahan penyakitnya. Di Indonesia, juga sudah ada varian virus Corona lain seperti B117 dari Inggris dan D614G. 

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh varian baru virus penyebab Covid-19, N439K, adalah lebih cepat menghilang. Satuan Tugas Ikatan Dokter Indonesia (Satgas IDI) mengatakan sudah ada kemunculan 48 kasus N439K di Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement