REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Satelit survei Exoplanet Transit NASA atau TESS merayakan pencapaian yang mengesankan. Total lebih dari 2.200 kandidat planet exoplanet ditemukan dalam dua tahun pertama operasinya.
Diluncurkan pada 2018, satelit mencari planet di luar tata surya menggunakan metode transit. Artinya, satelit mencari perubahan tingkat kecerahan bintang yang jauh.
Saat sebuah planet melintas di antara bintang dan Bumi, kecerahan bintang berkurang sedikit. TESS memperhatikan penurunan ini dan menggunakannya untuk menyimpulkan keberadaan sebuah planet dan memperkirakan karakteristiknya seperti ukuran dan massa.
Semua kandidat planet yang ditemukan bukti kini telah dikatalogkan dalam makalah baru oleh para peneliti yang dipimpin oleh seorang peneliti Massachusetts Institute of Technology.
“Hal yang menarik adalah melihat peta exoplanet TESS sebagai semacam daftar tugas- dengan 2.000 hal di dalamnya,” kata Guerrero dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Digital Trends, Ahad (28/3).
Penemuan kandidat TESS termasuk planet seukuran Bumi di zona layak huni yang disebut TOI-700 d. Planet ini berjarak sekitar 100 tahun cahaya dan yang cukup dekat dengan bintang kerdil merah dinginnya yang kecil sehingga berpotensi memiliki air cair di permukaannya.
Satelit juga menemukan sistem yang disebut TOI 125, sebuah bintang yang mirip dengan matahari kita yang menampung setidaknya tiga planet lebih kecil dari Neptunus dan mungkin juga dua planet yang lebih kecil.
Ada pula planet orbit pendek ekstrim LHS 3844 b, yang mengorbit sangat dekat dengan bintangnya. Alhasil, setahun di sana hanya berlangsung selama 111 hari dan memiliki suhu permukaan hampir seribu derajat Fahrenheit.
Sejak menyelesaikan misi dua tahun aslinya, TESS sekarang menjalankan misi tambahan untuk menemukan lebih banyak exoplanet dan mengungkap lebih banyak detail tentang exoplanet yang telah ditemukan buktinya. Butuh waktu dan kesabaran untuk memastikan keberadaan kandidat planet. Sejauh ini sekitar 120 kandidat yang ditemukan oleh TESS telah terkonfirmasi.
“Sekarang peran komunitas adalah menghubungkan titik-titik. Sangat keren karena medannya masih sangat muda, masih banyak ruang untuk menemukan: momen ‘Aha’ itu,” kata Guerrero.