Ahad 28 Mar 2021 14:14 WIB

Dampak Negatif Jika Ayah tak Terlibat Pengasuhan Anak

Peran orang tua tidak dapat tergantikan oleh teknologi, secanggih apapun itu.

Ayah harus terlibat dalam pengasuhan anak (ilustrasi).
Foto: MGROL100
Ayah harus terlibat dalam pengasuhan anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga meminta para orang tua untuk menjadi teladan dan panutan bagi tumbuh kembang anak-anak mereka. Menurut dia, kesetaraan dalam keluarga dan pembagian peran yang seimbang antara ayah dan ibu merupakan hal yang krusial dalam pengasuhan.

"Jika pengasuhan hanya dibebankan pada ibu saja, maka akan memengaruhi pola pikir anak menjadi bias gender sehingga budaya patriarki terus langgeng hingga lintas generasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Ahad (29/3).

Bintang mengatakan, secara psikologis keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga akan berdampak pada tumbuh kembang anak yang maksimal. Hal ini disampaikan Bintang sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo mengenai peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak.

Saat ini peran teknologi semakin dekat dengan kehidupan, tidak terkecuali dengan anak pada masa pandemi Covid-19. Namun demikian, peran orang tua tidak dapat tergantikan oleh teknologi, secanggih apapun itu.

Orang tua diminta lebih jeli dan hati-hati dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak di era digital ini. "Ingat, anak adalah peniru ulung. Panutan utama anak seyogianya adalah orangtua, bukan teknologi," kata dia.

Oleh karenanya, menurut Bintang, orang tua sebagai pengasuh utama harus memiliki literasi digital yang mumpuni dan perlu beradaptasi dengan menerapkan digital parenting. "Orang tua harus turut mendampingi anak dalam penggunaan teknologi informasi dan memastikan konten yang diakses anak, aman," ujarnya.

Bintang juga mengingatkan dalam situasi pandemi Covid-19, orang tua memiliki peran penting sebagai panutan atau teladan dalam melaksanakan protokol kesehatan sehingga anak pun dapat disiplin menerapkannya. Survei yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait situasi pengasuhan anak pada masa pandemi Covid-19 mengungkapkan bahwa ibu lebih banyak berperan dalam upaya mengedukasi anak-anaknya terkait protokol kesehatan. 

Selain itu, ibu juga lebih berperan dalam mendampingi anak-anaknya ketika belajar. Ketua KPAI Susanto mengatakan apresiasi tetap harus diberikan kepada ayah yang juga turut mengedukasi anak-anaknya terkait protokol kesehatan serta mendampingi anak-anak mereka dalam belajar dan beraktivitas.

Peran ibu dan ayah sangat positif bagi pengasuhan dan perlindungan anak. "Jika pengasuhan anak hanya diperankan oleh ayah atau ibu saja, maka akan berdampak bagi perkembangan anak," ujarnya.

"Ketidakhadiran ayah dalam ruang-ruang keluarga, baik secara psikologis maupun fisik akan berdampak pada kemampuan dan keterampilan sosial anak, kemandirian anak dan kematangan anak di masa perkembanganya," kata Susanto lagi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement