REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Volkswagen (VW) berencana mengubah mereknya di Amerika Serikat (AS) menjadi Voltswagen. Nama merek tersebut dipilih karena VW semakin menggeser produksinya kepada kendaraan listrik dan mencoba menjauh skandal kecurangan emisi.
Dikutip dari AP News, Selasa (30/3), salah seorang sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan pengumuman resmi akan dilakukan pada Selasa. Sementara, Volkswagen mengunggah secara singkat siaran pers pada di situsnya pada Senin (29/3) namun dihapus kembali setelah diketahui oleh seorang reporter dari USA Today. Rilis yang sudah dihapus tersebut tertanggal 29 April 2021.
Rilis tersebut muncul karena VW menerima reservasi untuk SUV listrik baru ID.4 di AS. Mobil tersebut merupakan satu-satunya model listrik baru perusahaan yang dijual di Amerika Serikat.
Selain itu, dalam rilis tersebut juga menyebutkan penggantian merek merupakan pernyataan publik tentang investasi masa depan VW dalam mobilitas listrik. “Kami mungkin mengubah K kami menjadi T, tetapi yang tidak kami ubah adalah komitmen merek ini untuk membuat kendaraan terbaik di kelasnya bagi pengemudi dan orang di manapun,” kata CEO VW of America Scott Keogh dalam rilis tersebut.
Salah seorang yang diberi penjelasan tentang rencana tersebut mengatakan, nama Volkswagen Group of America yang juga mencakup merek Audi, Bentley, Bugatti, dan Lamborghini tidak akan berubah. Sebaliknya, hanya huruf K dalam merek Volkswagen yang akan diubah menjadi T.
Lencana eksterior dengan nama Voltswagen akan ditempelkan pada kendaraan listrik. Sementara kendaraan bertenaga gas akan tetap menggunakan VW biasa, tetapi tidak ada nama merek di atasnya.
Di AS, kendaraan listrik sepenuhnya tahun lalu menyumbang kurang dari dua persen dari penjualan kendaraan baru. Autodata Corp mencatat, Tesla memimpin dengan perkiraan penjualan 205.600 di AS. General Motors menjual sedikit di bawah 21 ribu Chevrolet Bolts dan Nissan menjual sedikit lebih dari 9.500 mobil listrik Leaf.