Selasa 30 Mar 2021 20:29 WIB

'Memburu Rig Siluman', Novel Mossad Vs Intelijen Mesir

Rig adalah salah satu operasi tersukses Badan Intelijen Mesir

Rig adalah salah satu operasi tersukses Badan Intelijen Mesir. Bendera Israel terkoyak dengan latar Bendera Mesir
Rig adalah salah satu operasi tersukses Badan Intelijen Mesir. Bendera Israel terkoyak dengan latar Bendera Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Prof Dr Syihabuddin Qalyubi, Lc MA

 

Baca Juga

Beberapa waktu lalu, saya dapat kiriman buku dari sahabat ketika studi di Mesir mas Munawwir Anwar sebuah buku berjudul Memburu Rig Siluman (Pertarungan antara Badan Intelejen Mesir vs Mossad), terjemahan Ahmad Rofi’ Usmani. Buku itu terjemahan dari buku berjudul Qishshah A’naf Shira Bain Al-Mukhabarat Al-Mishriyyah wa Al-Israiliyyah, karya Saleh Moursi.  

Buku yang disajikan dalam bentuk novel ini menceritakan pertarungan antara dua badan intelijen: Badan Intelijen Mesir vs Mossad. Pertarungan sengit untuk mempertahankan dan menghancurkan sebuah rig siluman  yang terdapat di berbagai belahan dunia yaitu Mesir, Spanyol, Belanda, dan beberapa negara di Benua Afrika. Untuk mengintai gerakan rig tersebut, Mesir mengirim sebuah Tim Perfilman ke Nigeria. Dengan kamuflase shooting film.  

Buku itu berkisah selepas perang 5 Juni 1967, ketika itu negara-negara Arab, Israel dan kawasan Timur Tengah timbul ketegangan yang membara. Dalam kondisi seperti itu Israel yang berhasil menguasai Sinai menmgumumkan maksudnya untuk melakukan eksplorasi minyak di Sinai. 

Untuk merealisaikan maksud tersebut Israel menyewa sebuah rig dari sebuah negara di Barat. Rig atau al-Hifār adalah sekumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran (reservoir) bawah tanah untuk mendapatkan minyak bumi, gas maupun mineral-mineral bawah tanah lainnya. Maksud itu dipublikasikan secara besar-besaran di berbagai media massa dunia. 

Mesir memandang maksud Israel tersebut tidak dilatarbelakangi faktor ekonomis, namun lewat upayanya ini Israel bermaksud mempermalukan Mesir di hadapan dunia. Sebab, dengan adanya  eksplorasi minyak di Sinai, berarti Mesir bukan hanya tidak mampu menjaga sumber daya alamnya, melainkan juga tidak mampu mengontrol kedaulatan atas teritorialnya. 

Mesir segera bergerak untuk menghentikan maksud Israel tersebut lewat jalur diplomatik, namun upayanya ini gagal. Lantas Badan Intelejen Umum Mesir bekerja sama dengan Angkatan Laut Mesir menggelar sebuah operasi dengan nama sandi Operasi Rig (‘ amaliyyah al-Hifār ). Targetnya menghancurkan rig tersebut sebelum masuk ke Sinai. Atau  minimal tidak dapat dioperasikannya sama sekali.  

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement