Rabu 31 Mar 2021 07:55 WIB

Bupati Pasuruan Berbagi Kisah di Wisuda Muhammadiyah

Para wisudawan tidak melupakan doa dan kasih sayang orang tua

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan wisuda daring dan luring, Selasa (30/3).
Foto: Dok. Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan wisuda daring dan luring, Selasa (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah tersebar di segala penjuru. Tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.  Satu dari sekian alumni yang sukses terdapat Bupati Pasuruan, M. Irsyad Yusuf.  Ia berkesempatan memberikan cerita sukses dalam gelaran wisuda UMM pada Selasa (30/3). Wisuda kali ini tidak hanya dilaksanakan secara luring tapi juga daring karena pandemi yang tidak kunjung membaik. Bahkan Pemerintah Kabupaten Pasuruan juga melaksanakan nonton bareng untuk menyaksikan wisuda tersebut.

Dalam sambutannya, Rektor UMM, Fauzan ingin agar ilmu dan pengalaman yang wisudawan dapat bisa memberikan manfaat untuk masa depan. Selain itu juga menjadi bekal dalam menghadapi tantangan dan masalah yang akan ditemui nantinya. “Sekali lagi selamat, semoga bisa menebar benih-benih manfaat di manapun dan kapanpun kalian berada,” katanya Selasa (30/3).

Menurut Fauzan, tidak salah menjadi orang yang sukses, kaya ataupun hebat. Hal yang salah justru jika melupakan kedua orang tua ketika mencapai impian dan cita-cita. Dia meminta para wisudawan tidak melupakan doa dan kasih sayang orang tua karena berkat mereka mimpi-mimpi para wisudawan bisa tercapai.

Di kesempatan sama, Bupati Pasuruan Gus Irsyad mengaku bangga pernah mengenyam pendidikan di UMM. Ia juga senang sekali bisa menjadi bagian alumni UMM. Bahkan, sampai saat ini Gus Irsyad masih mengingat nomor induk mahasiswanya ketika berkuliah dulu.

Gus Irsyad mengatakan pengetahuan dan pengalaman yang ia peroleh saat menimba ilmu di UMM telah menjadi bagian dari kesuksesannya. Selain itu juga telah menjelma menjadi usaha-usahanya untuk selalu bermanfaat bagi umat, agama, negara serta bangsa Indonesia. “Saya memang bukan yang terbaik, tapi sebagai alumni saya akan selalu memberikan yang terbaik,” ungkapnya.

Tidak hanya menceritakan kisahnya, Gus Irsyad juga sempat memberikan pesan-pesan kepada para wisudawan. Menurut dia, ilmu yang bermanfaat diawali dengan sikap tawaduk. Selalu mengikuti hal-hal baik yang disampaikan oleh para guru serta menghormati kedua orangtua yang telah membesarkan dengan kasih sayang.

Pria yang juga menjadi Ketua Ikatan Keluarga Alumni UMM itu mengucapkan selamat kepada UMM yang telah ditetapkan menjadi Universitas Islam terbaik nomor satu dunia. Ia berharap capaian ini menjadi motivasi kuat untuk terus mengharumkan dan membanggakan nama kampus UMM. “Bangga sekali rasanya UMM bisa meraih predikat sebagai Universitas Islam terbaik dunia,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Wakidi juga berpesan agar para wisudawan selalu menjaga nama baik almamater. Apalagi usai UMM telah dikenal sebagai universitas islam terbaik dunia. 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan tapi paling tidak para wisudawan dapat menerapkan beberapa hal. Yakni, bertaqwa, kemudian tangguh, pandai bersyukur, berbakti kepada orang tua dan memiliki akhlaqul karimah. "Serta selalu taat pada hukum yang berlaku,” kata dia.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement