REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Flavonoid merupakan senyawa dengan sifat antiinflamasi yang bisa ditemukan pada beragam makanan atau minuman yang dianggap menyehatkan otak. Sifat antiinflamasi pada flavonoid dapat menurunkan risiko terjadinya beberapa penyakit inflamasi dan memperbaiki kesehatan otak.
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Athens turut memperkuat hal ini. Menurut studi ini, flavonoid dapat mengurangi inflamasi atau peradangan saraf dan stres oksidatif. Tak hanya itu, flavonoid juga tampak dapat meredakan gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer.
Sebagian inflamasi sebenarnya membantu tubuh. Akan tetapi, inflamasi kronis atau yang terjadi dalam jangka panjang dapat menyebabkan beragam masalah yang bisa berujung pada terjadinya kanker dan penyakit di organ-organ internal, termasuk otak. Pada otak, inflamasi kronis dapat berkontribusi pada terjadinya penyakit Alzheimer dan demensia secara umum.
Flavonoid memiliki kemampuan untuk melawan inflamasi kronis pada otak dengan sifat antiinflamasinya. Flavonoid juga diketahui dapat membantu melawan risiko terjadinya penyakit otak degeneratif.
"Flavonoid meningkatkan fungsi kognitif pada tingkat perilaku dan memperlambat penurunan kognitif yang disebabkan oleh gangguan otak," tukas peneliti dalam studi, seperti dilansir Fit and Well, Rabu (31/3).
Flavonoid bisa ditemukan pada beragam makanan dan minuman. Sebagian di antaranya adalah apel, pir, sayuran silangan atau cruciferous vegetables seperti brokoli, hingga teh hijau.