Jumat 02 Apr 2021 07:58 WIB

Cokelat Jadi Penganan yang Cocok di Situasi Pandemi

Cokelat hitam rasanya intens, tahan lama di lidah dan cocok jadi penutup makanan.

Salah satu olahan cokelat Colatta
Foto: Istimewa
Salah satu olahan cokelat Colatta

REPUBLIKA.CO.ID, Saat Pandemi Semenjak pandemi melanda, makanan yangaman, sehat dan comforting menjadi kebutuhan penting bagi konsumen. Makanan yang menenangkan salah satunya adalah makanan yang berbasis cokelat.

Cokelat merupakan salahsatu produk pangan populer di dunia dan banyak digemari oleh semua kalangan. Saat ini, banyak sekali produk berbasis kakao-cokelat yang dijumpai di pasaran.

Bahkan kini sajian yang menggunakan bahan olahan cokelat tidak hanya untuk hidangan penutup atau manis, namun dapat tersaji pedas dan gurih. Cokelat terbuat dari bahan biji kakao yang bisa diolah menjadi sajian makanan maupun minuman. Olahan cokelat bisa dinikmati olah siapa saja tanpa ada batasan umur.

Memakan cokelat juga dipercaya mampu untuk menghilangkan rasa penat yang ada di pikiran. Asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan. Pentingnya keamanan pangan saat ini masyarakat semakin peduli dengan kesehatan dan kehigienisan suatu produk.

“Proses dan kemasan produk sebaiknya dapat memberikan jaminan kualitas dan kebersihan produk, apalagi di era pandemi seperti saat ini masyarakat perlu merasa lebih aman dan nyaman dengan apa yang akan dikonsumsi pribadi maupun keluarganya,“ kata Sri Utami, Marketing Manager PT Gandum Mas Kencana (GMK) selaku produsen Cokelat Colatta dalam rilisnya, Kamis (1/4).

Salah satu produk dari Cokelat Colatta yang memiliki fungsi sekali pakai dan memiliki  double packaging (inner dan outer) adalah Colatta Compound 250 gram. “Fungsi sekali pakai (langsung habis) memberikan kepraktisan, tidak perlu di-repack dan otomatis memberikan jaminan kebersihan produk dan tidak terkontaminasi saat penyimpanan,” papar Sri Utami yang akrab disapa Uut ini.

Cokelat compound merupakan cokelat yang paling banyak diminati dan digunakan di pasar Indonesia. Salah satunya dikarenakan suhu di Indonesia yang termasuk ke dalam iklim tropis, sehingga cokelat jenis compound lebih tahan dalam suhu ruang dan mudah diaplikasikan.

Selain itu untuk biaya produksi, cokelat compound sangat terjangkau dan dianggap paling aman karena tidak butuh penanganan khusus untuk menggunakannya. Cukup dilelehkan dengan teknik tim/au bain marrie, cokelat lalu siap diolah menjadi sajian lezat.

Bagi ibu-ibu atau pun chef, varian cokelat hitam atau dark chocolate sebagai bahan

pembuat makanan penutup/dessert dianggap sebagai cokelat yang multiaplikasi karena cocok dipadankan dengan hampir semua bahan makanan dengan rasa yang autentik.

"Dark chocolate rasanya intens dan tahan lama di lidah karena kandungan cokelat yang sangat terasa. Tentunya dark chocolate yang berkualitas akan menentukan rasa dari hasil akhir produk tersebut,” ujar dia.

Colatta Dark Compond (CDC) merupakan salah satu produk terbaik karya anak bangsa dari PT GMK yang mudah digunakan pada berbagai aplikasi tanpa proses tempering seperti kue, aplikasi cetak, lapis dan isian pada berbagai produk makanan, serta dapat dipanaskan berulang kali dengan hasil akhir tetap mengkilap.

CDC merupakan salah satu varian yang diunggulkan dari seri Colatta dengan rasa cokelat yang pekat. Colatta Dark compound memiliki cita rasa cokelat yang pahit dengan intensitas kuat. Penggunaannya juga sangat mudah, selain bisa langsung digunakan, proses pelumeran cokelat Dark Compound ini ideal di suhu 40-44 ̊C dan suhu cetak di 33 ̊C.

“Padanan rasa dark chocolate yang berkualitas dengan bahan-bahan superfood tersebut tentu akan menghasilkan rasa yang unik dan out of the box pastinya,” kata Uut lagi.

Seluruh produk Colatta Dark Compound yang tersedia dalam bentuk blok, chip, dan button ini sudah bersertifikat halal, tersertifikasi ISO 9001, ISO 22000, dan HACPP. Kombinasi Superfood Antioksidan Makanan berbasis cokelat tidaklah selalu manis atau overly sweet yang sampai membuat sakit gigi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement