REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Unisba siap melaksanakan kuliah tatap muka tahun ini. Kebijakan ini sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Namun, menurut Rektor Unisba, Prof Edi Setiadi, hingga saat ini, Unisba masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) dari kebijakan itu. Baik juknis dari Kemendikbud, maupun pun pemerintah daerah.
"Hingga saat ini juknis kebijakan kuliah tatap muka ini belum ada. Makanya, kita masih menunggu juknisnya. Kalau tidak dari kemendikbud ya dari Pemprov Jabar atau Pemkot Bandung," ujar Edi di sela-sela Wisuda Unisba, Sabtu (3/4)
Edi mengatakan, juknis tersebut yang akan mengatur teknis kuliah tatap muka dari berbagai aspek. Misalnya, kesiapan sarana dan prasarana, termasuk soal izin dari orangtua mahasiswa.
"Kendati begitu, secara internal kita sudah menyiapkan semuanya. Yang jelas, meskipun tatap muka, pasti tetap ada onlinenya juga. Sebab, protokol kesehatannya harus dijaga, tidak mungkin satu kelas bisa tatap muka dalam waktu yang sama," paparnya.
Menurut Edi, sebelum tatap muka dilaksanakan dosen dan tenaga kependidikan harus sudah divaksin. Rencananya, vaksinasi di lingkungan Unisba akan dilaksanakan pada 8 dan 9 April 2021.
Saat ditanya tentang wisuda, Edi mengatakan, kali ini merupakan wisuda yang digelar secara onlien kedua di tengah pandemi Covid-19. Jumlah wisudawan yang dilantik sebanyak 1.188 orang sarjana, magister, dan doktor.
Menurutnya, sebagai lulusan yang dididik dengan nilai-nilai ke-Islaman, maka harus mencontoh daya juang para pejuang kehidupan yang sudah banyak tersebar di lingkungan, baik dalam kerja keras, disiplin dan daya juang.
"Lulusan Unisba harus mampu berpikir dan bertindak cepat dengan cara-cara extra ordinary, kemampuan beradaptasi cepat agar survive menghadapi kesulitan, tidak tertinggal dan menang dalam persaingan," katanya.
Edi berharap, wisuda yang akan datang bisa dilaksanakan offline. "Mudah-mudahan bisa ya, nanti dibagi shift saja seperti sekarang. Dan protokol kesehatan tetap kita laksanakan," katanya.
Unisba sendiri, pada wisuda kali ini, jumlah lulusan yang dilantik sebanyak 1.188 wisudawan terdiri dari Sarjana 907 wisudawan, Magister 146 wisudawan, Doktor 20 wisudawan, Program Studi Profesi Dokter 106 wisudawan dan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) 9 wisudawan.
Lulusan terbaik dengan IPK tertinggi diraih oleh Anisa Anugrah Ningtyas dari Prodi Manajemen FEB dengan IPK 3,91, sedangkan lulusan tercepat diraih oleh Krisna Bayu Febrian dari Prodi Manajemen FEB dalam waktu 3 tahun 4 bulan 8 hari. Sementara itu, lulusan termuda diraih oleh Nabila Andara Putri dari Prodi Akuntansi FEB dalam usia 20 tahun 03 bulan 21 hari.