REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI- - Kehadiran teknologi mobil listrik perlahan mulai mengubah sejumlah peta bisnis. Mengingat, terdapat beberapa perusahaan non otomotif yang tertarik untuk terjun dalam pasar electric vehicle (EV).
Dilansir dari ZD Net pada Jumat (2/4), salah satu perusahaan yang mulai melirik industri EV adalah Xiaomi. Bahkan, perusahaan elektronik asal China itu telah menyiapkan dana segar dan anak perusahaan yang fokus dalam pengembangan EV.
Total, investasi yang disiapkan Xiaomi adalah sebesar 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 140 triliun. Investasi itu pun dilakukan secara bertahap dalam 10 tahun kedepan.
Founder dan CEO Xiaomi, Lei Jun mengatakan, EV merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam smart ecosystem. "Hal ini kemudian mendorong kami untuk menawarkan solusi lewat teknologi," kata Lei Jun.
Ia juga menyebut, ini adalah salah satu keputusan yang paling krusial bagi Xiaomi. Oleh karena itu, sebelum menetapkan keputusan ini, Xiaomi pun menggelat 85 pertemuan dengan 200 pakar industri.
Keseriusan Xiaomi ini juga dilakukan oleh Geely. Bahkan, pabrikan otomotif asal China ini menghadirkan brand baru yang fokus dalam menggarap pasar EV.
Dilansir dari The Verge pada Maret lalu, demi menghadirkan brand baru bernama Zeekr, Geely akan mempersiapkan investasi sebesar 300 juta dolar AS.
Sebagai langkah awal, Zeekr pun telah bersiap untuk menghadirkan mobil listrik pertamanya. Ditargetkan, produk pertama itu akan hadir dalam kuartal ketiga 2021.
Meski belum mengungkap spesifikasi dari produk itu, tapi Zeekr sepertinya tak akan main-main dalam melakukan perlawanan pada pasar mobil listrik. Karena, Zeekr memposisikan diri dalam segmen mobil listrik premium yang setara dengan Mercedes Benz.