Ahad 04 Apr 2021 10:23 WIB

Pemerintah Perlu Jamin Sekolah Tatap Muka Tetap Aman

Pembelajaran tatap muka di sekolah harus dijalani dengan protokol kesehatan ketat.

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus dipastikan aman.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus dipastikan aman.

REPUBLIKA.CO.ID, Rencana membuka sekolah semakin mendekati kepastian. Pemerintah pusat menargetkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan protokol kesehatan ketat bisa dimulai Juli 2021.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy. Ia mengatakan, ini seiring vaksinasi para guru dan tenaga pendidik yang ditargetkan selesai pada akhir Juni 2021.

Diharapkan, seluruh satuan pendidikan dapat menyediakan layanan PTM secara terbatas (30/3). Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, PTM ini terbatas dan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Tatap muka terbatas itu, lebih sedikit muridnya. Semua harus memakai masker dan tidak ada aktivitas yang menciptakan kerumunan. Menurut Nadiem, sebelum diperbolehkan tatap muka, sekolah memenuhi daftar periksa yang ditetapkan Kemendikbud.

Ya, rencana sekolah tatap muka pada Juli mendatang, memang perlu perencanaan matang dan sudah ada antisipasi tak akan menimbulkan klaster baru. Pemerintah harus memastikan keamanan siswa, guru, dan seluruh komponen di sekolah.

Sebab, vaksin saja tak cukup membentengi diri dari Covid-19. Maka itu, harus dibarengi penerapan protokol kesehatan yang ketat dan tegas.

PENGIRIM: Khadijah Nelly, Sidikalang, Sumut

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement