REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA—Detail lebih dari 500 juta pengguna Facebook telah ditemukan tersedia di situs untuk peretas. Informasi tersebut tampaknya berusia beberapa tahun. Namun, tetapi ini adalah contoh lain dari banyaknya informasi yang dikumpulkan oleh Facebook dan situs media sosial lainnya, serta batasan seberapa aman informasi tersebut.
Dilansir dari The Guardian, Ahad (4/4), ketersediaan kumpulan data pertama kali dilaporkan oleh Business Insider. Menurut publikasi, data berisi informasi 106 negara termasuk, nomor telepon, ID Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir dan alamat email.
Facebook telah terkait dengan masalah keamanan data selama bertahun-tahun. Pada 2018, raksasa media sosial itu menonaktifkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari satu sama lain melalui nomor telepon, menyusul terungkapnya bahwa firma politik Cambridge Analytica telah mengakses informasi hingga 87 juta pengguna tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.
Para Desember 2019, seorang peneliti keamanan Ukraina melaporkan menemukan database dengan nama, nomor telepon dan ID pengguna unik lebih dari 267 juta pengguna Facebook, hampir semuanya berbasis di Amerika Serikat- di internet terbuka. Tidak jelas apakah dump data saat ini terkait dengan database ini.
Perusahaan yang berbasis di Menlo Park, California itu tidak segera menanggapi permintaan komentar. Dalam pernyataan yang diberikan kepada publikasi lain, Facebook mengatakan kebocoran itu sudah lama dan berasal dari masalah yang telah diperbaiki pada 2019.