REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sedang meninjau pelonggaran kegiatan mahasiswa yang bersifat skill seperti praktikum. UMS berencana memperbolehkan kegiatan praktikum bagi mahasiswa di kampus mulai Mei 2021.
Namun, perkuliahan tatap muka baru akan dilaksanakan semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. "Insya Allah nanti yang praktikum kita jatuhkan di akhir semester, mungkin nanti sekitar Mei khusus praktikum," kata Rektor UMS, Sofyan Anif, akhir pekan lalu.
Dia menegaskan, kegiatan praktikum dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Jadwal praktikum akan digilir bagi para mahasiswa. Selain itu, jumlah mahasiswa dalam satu ruang praktikum dibatasi maksimal 15 orang, dari total kapasitas ruang bisa menampung 30 orang.
Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan UMS tersebut menambahkan, UMS belum menggelar kuliah tatap muka semester ini. Rencananya, kuliah tatap muka akan digelar semester selanjutnya. Apalagi, pemerintah mensyaratkan semua dosen sudah divaksin sebelum menggelar kuliah tatap muka.
"Dosen yang sudah divaksin baru dosen-dosen kesehatan. Lainnya saya baru mengajukan, belum dapat," terangnya.
Sofyan Anif menyebut, jumlah dosen di UMS lebih dari 1.000 orang. Semua dosen diajukan untuk mendapatkan vaksinasi. UMS mengajukan permohonan vaksinasi dosen kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo lantaran kampus pusat UMS berada di wilayah Sukoharjo.
"Tapi belum ada respons, mungkin ya karena kan pelaksanaannya bertahap, selain itu jumlah vaksinnya terbatas," imbuhnya.
Oleh sebab itu, UMS juga mengajukan permohonan vaksinasi dosen kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah lantaran dinilai stoknya lebih banyak. Rektor berharap, para dosen segera mendapatkan vaksinasi agar kuliah tatap muka bisa segera digelar.