REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Priyantono Oemar, wartawan Republika
Pulang kampung ternyata sudah ada di masa lalu. “Tetapi sekarang, di kota tak ada pengharapan lagi, maka mereka terpaksa pulang ke kampungnya. Pulang mengerjakan pertanian,” tulis Bintang Timur edisi 29 September 1933.
Menurut koran Parada Harahap ini, ada keuntungan besar dengan arus pulang kampung ini. Ada banyak orang telah pulang kampung, baik yang sudah lama tinggal di kota maupun yang baru sebentar tinggal di kota. Dengan arus pulang kampung itu, kata Bintang Timur, orang-orang yang telah bersekolah di kota kembali ke desa.
“Tuan-tuan tahu betul, waktu kita orang pada tinggalkan desa, ada datang orang lain menggantikan kita, bukan? Jika tidak Arab, Tionghoa, atau Belanda sehingga dia orang berkuasa besar di desa,” tulis Bintang Timur.