RETIZEN -- Oleh: Imam Nur Suharno, Penulis Buku Kurma (Kuliah Ramadhan)
Ramadhan, bulan yang selalu dirindukan kehadirannya akan segera tiba. Mengapa selalu dirindukan, karena Allah memanjakan hamba-hamba-Nya dengan limpahan pahala yang dijanjikan. Tak salah jika Ramadhan disebut sebagai bulan panen raya.
Abu Bakr al-Warraq al-Balkhi mengatakan: “Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban bulan untuk mengairi, dan Ramadhan bulan untuk memanen.”
Apa sebab Ramadhan disebut sebagai bulan panen raya? Pertama, pahala puasa Ramadhan nilainya tak terbatas. Allah-lah yang menyerahkan secara langsung pahalanya kepada orang yang berpuasa. Rasulullah SAW bersabda, ”Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Karena, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan langsung membalasnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Kedua, pahala ibadah ibadah Ramadhan dilipatgandakan. Rasulullah SAW bersabda, ”Semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan (balasannya): satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.” (HR Muslim).
Ketiga, bulan penuh berkah. Rasulullah SAW bersabda, ”Telah tiba kepada kalian bulan penuh berkah. Allah mewajibkan kalian berpuasa di bulan ini.” (HR An-Nasai). Salah satu keberkahan Ramadhan itu, karyawan mendapatkan bonus atau tunjangan hari raya (THR); ustadz banyak menerima panggilan berceramah; anak dibelikan pakaian lebaran; dan tak ketinggalan artis pun kebanjiran untuk manggung.
Dan, rezeki orang-orang beriman ditambah. Nabi SAW bersabda, ”Ramadhan adalah bulan solidaritas (syahrul muwasah), dan bulan ditambahkan rezeki bagi orang beriman ...” (HR al-’Uqaili, Ibnu Khuzaimah, Baihaki, Al-Khatib, dan al-Asbahani).
Baca juga : Tujuh Cara Sederhana Rayakan Ramadhan Tahun Ini
Keempat, terdapat malam seribu bulan. Allah SWT berfirman, ”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam lailatul qadar itu? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS al-Qadar [97]: 1-3).
Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar, niscaya akan diampuni dosa-dosanya.” (Muttafaq alaih).
Maka itu, pantas jika Rasulullah SAW bersabda: ”Sekiranya umatku mengetahui keutamaan yang ada di bulan Ramadhan, niscaya mereka menghendaki agar sepanjang tahun adalah bulan Ramadhan.” (HR Ibnu Majah).
Semoga Allah mempertemukan kita kaum Muslimin dengan bulan Ramadhan dan memaksimalkan dengan amalan ibadah sehingga dapat memanen pahala yang dijanjikan. Amin.