Jumat 09 Apr 2021 15:05 WIB

Sejarah Panjang Pasar Kambing Tanah Abang yang Terbakar

Dulu Tanah Abang adalah daerah perkebunan dan pengembalaan ternak khususnya kambing.

Red: Karta Raharja Ucu
Seekor kambing melintas di lokasi pasca kebakaran di Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/4). Sebanyak 136 lapak dan 40 kios pedagang terbakar yang diduga akibat korsleting listrik dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menata ulang pasar tersebut. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seekor kambing melintas di lokasi pasca kebakaran di Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/4). Sebanyak 136 lapak dan 40 kios pedagang terbakar yang diduga akibat korsleting listrik dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menata ulang pasar tersebut. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Karta Raharja Ucu, Wartawan Republika

Si jago merah melahap habis 136 lapak dan 40 kios pedagang di Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (8/4) petang. Api yang berkobar hebat baru bisa ditaklukkan 85 petugas Dinas Pemadam Kebakaran yang menerjunkan 17 unit mobil pemadam pada pukul 18.15 WIB. Ratusan lapak dan puluhan kios itu berada di area PD Pasar Jaya, dan api tidak merambat ke perumahan warga.

Baca Juga

Bicara Pasar Kambing, ada cerita panjang di baliknya. Pemberian nama-nama tempat di Indonesia, khususnya di Jakarta memiliki riwayat panjang, salah satunya Pasar Kambing.

Alkisah, bukit bertanah merah (abang) menjulang di Jalan Abdul Muis terabadikan oleh jepretan fotografer Woodbury & Page tahun 1859. Wilayah yang kini dikenal sebagai Tanah Abang, ketika itu merupakan bagian dari Weltevreden (daerah lebih nyaman) bersama Gambir dan Pasar Baru, setelah warga Belanda ramai-ramai hijrah dari kota lama di Pasar Ikan.