Sabtu 10 Apr 2021 02:57 WIB

5 Tips Cermat Belanja Antiboros

Ibu sebagai tonggak pengatur keuangan keluarga juga perlu cermat mengelola keuangan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Dwi Murdaningsih
Belanja bulanan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Belanja bulanan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat Ramadhan, pengeluaran anggaran rumah tangga rupanya meningkat. Hal ini juga terbukti dari sebuah riset dari IPB, bahwa 76 persen responden mengaku alokasi pengeluaran keluarga bertambah.

Hal ini menunjukkan sikap konsumen yang mengutamakan manfaat dalam memprioritaskan pengeluaran, khususnya yang menyangkut aspek kebersihan dan kesehatan. Perencana Keuangan Prita Ghozie dalam acara peluncuran Attack Jaz1 Detergel, Rabu (7/4), mengatakan ibu atau emak-emak sebagai tonggak pengatur keuangan keluarga juga perlu cermat mengelola keuangan.

Baca Juga

“Agar keuangan keluarga tetap sehat dan stabil, selain mengutamakan manfaat kebersihan dan kesehatan dalam pengeluaran juga disarankan memilih produk dengan efisiensi biaya (cost-efficient) sebagai inisiatif yang perlu dilakukan setiap rumah tangga,” katanya.

Berikut lima tips hemat untuk emak-emak agar hemat dalam berbelanja dan bisa mengalokasikan sisanya untuk hal lain.

Pola pikir

Dalam mengelola keuangan, perlu kesadaran terkait mana yang duluan perlu dipilih atau prioritas. Kebiasaan dalam belanja menentukan arus keuangan, jadi penting untuk mendaftar belanjaan terlebih dulu.

Cara kreatif

Pertimbangkan untuk berkreasi. Jika misalnya ada sesuatu yang selama ini biasa dibeli, cobalah untuk menciptakannya sendiri. Contohnya hamper Ramadhan, bisa membuat sendiri daripada membeli dengan anggaran yang lebih mahal

Fokus pada manfaat

Dalam teori keuangan, seseorang yang punya pola pikir kaya, maka dia akan fokus pada manfaat. Jadi emak-emak bisa membuat keuangan rumah tangganya baik jika bisa fokus pada manfaat.

Metode anggaran

Metode sederhana yang bisa diterapkan, yaitu living, saving dan playing. Di dalam mengatur anggaran living atau kebutuhan biaya hidup, harus bijaksana. Misalnya biaya hidu dibatasi hanya 50 persen. Dari penghasilan Rp 5 juta, keluarkan Rp 2,5 juta, kemudian Rp 1,5 juta untuk tabungan (saving) dan sisanya untuk playing.

“Kalau belum bisa tidak perlu kecil hati tapi tetap punya tujuan,” kata Prita lagi.

Efektif pilih produk

Tidak kalah penting memilih produk yang efektif setiap berbelanja. Apakah produk tertentu lebih boros saat dipakai, atau justru menghemat anggaran. Jadi teliti produk sebelum membeli.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement