REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duduk terlalu lama dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Duduk terlalu lama meningkatkan risiko kenaikan berat badan hingga penurunan kesehatan mental. Selain durasi, cara duduk juga ternyata berperan cukup signifikan dalam mempengaruhi kesehatan.
Hal ini diungkapkan dalam sebuah ulasan studi kesehatan terbaru yang dilakukan oleh ahli kinesiologi Wuyou Sui PhD. Ulasan yang akan segera diterbitkan dalam jurnal Psychology of Sport and Exercise tersebut mengungkapkan bahwa cara duduk turut mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan diri seseorang.
Studi ini menyimpulkan bahwa posisi duduk terburuk adalah duduk dalam jangka waktu lama sambil menonton televisi atau bermain video game. Kebiasaan tersebut dapat membuat seseorang merasa lebih buruk atas dirinya sendiri. Seiring waktu, perasaan tersebut akan turut mempengaruhi kesehatan.
Sedangkan posisi duduk yang terbaik adalah duduk bersama dengan orang-orang sambil terlibat dalam percakapan atau duduk sambil melakukan sesuatu yang produktif atau memuaskan. Cara duduk seperti ini berkaitan erat dengan rasa kesejahteraan dan kesehatan yang lebih baik.
"Waktu yang dihabiskan dengan duduk sambil bersosialisasi, atau memainkan alat musik, atau membaca meunjukkan hubungan yang positif dengan kesejahteraan," ungkap peneliti dalam studi, seperti dilansir EatThis.
Studi ini juga menemukan bahwa pengaruh durasi duduk atau tidak duduk terhadap kepuasan hidup sangat bergantung pada masing-masing individu. Tak ada satu patokan waktu yang sama untuk setiap orang.
Duduk dalam jangka waktu yang lebih singkat dibandingkan biasanya dinilai dapat memberikan manfaat baik. Hal tersebut kerap dikaitkan dengan perasaan positif dan kepuasan hidup yang lebih kuat.