Selasa 13 Apr 2021 15:43 WIB

Ilmuwan Temukan Fosil Kotoran Kelelawar 4.300 Tahun Lalu

Fosil kotoran bisa menunjukkan bagaimana perilaku kelelawar dari waktu ke waktu.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Kelelawar (Ilustrasi)
Kelelawar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jauh di dalam gua Jamaika terdapat harta karun berupa kotoran kelelawar. Kotoran ini tertata secara bertumpuk oleh generasi kelelawar selama 4.300 tahun. Peneliti berusaha mengunkap fakta yang bisa ditemukan lewat fosil kotoran itu.

Analog dengan catatan masa lalu yang ditemukan di lapisan lumpur danau dan es Antartika, tumpukan guano kira-kira setinggi manusia tinggi (2 meter), sebagian besar tidak terganggu. Analog semacam itu termasuk fosil kotoran menyimpan informasi tentang perubahan iklim dan bagaimana sumber makanan kelelawar berubah selama ribuan tahun.

Baca Juga

"Kami mempelajari arsip alam dan merekonstruksi sejarah alam, kebanyakan dari sedimen danau. Ini adalah pertama kalinya para ilmuwan menafsirkan makanan kelelawar di masa lalu menurut sepengetahuan kami," kata ahli limologi di Universitas Ottawa dan penulis studi baru di Journal of Geophysical Research, Jules Blais dilansir dari herritagedaily pada Selasa (13/4).

Blais dan rekan-rekannya menerapkan teknik yang digunakan untuk sedimen danau yang ditemukan di Home Away from Home Cave, Jamaika. Tim peneliti mengekstraksi "inti" vertikal yang memanjang dari atas tumpukan ke endapan tertua di dasar dan membawanya ke laboratorium untuk analisis biokimia. Sekitar 5.000 kelelawar dari lima spesies saat ini menggunakan gua sebagai tempat berlindung siang hari.