REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Perusahaan otomotif asal Korea Selatan (Korsel), Hyundai Motor Co memutuskan untuk menghentikan sementara produksi di pabrik yang terletak di Asan, Korea Selatan selama dua hari mulai Senin (12/4), karena masalah pasokan chip yang kurang.
Penghentian produksi dilakukan karena kondisi chip yang merupakan bagian semikonduktor untuk unit kontrol powertrain. Hyundai akan terus memantau situasi agar dapat mengambil tindakan secepatnya atas masalah ini. “Kami terus memantau situasi untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna mengoptimalkan produksi sejalan dengan kondisi pasokan," ujar Hyundai dalam sebuah pernyataan.
Selama ini, Pabrik Asan menghasilkan 300.000 kendaraan Hyundai setiap tahunnya. Termasuk diantara jenis kendaraan adalah mobil sedan Sonata dan Grandeur.
Pekan lalu, Hyundai juga mengumumukan akan menghentikan produksi di pabrik utama di Korsel, yang terletak di Ulsan mulai 7 April hingga 14 April mendatang. Hal ini dilakukan karena masalah yang sama, yaitu kurangnya pasokan chip dan komponen.
Masalah tersebut menggarisbawahi krisis kekurangan chip global. Hyundai menjadi salah satu produsen mobil yang menghentikan produksi karena hal ini. Dilaporkan pada Februari bahwa Hyundai mampu menghindari dampak dari kurangnya chip karena persediaan yang masih ada. Perusahaan otomotif itu dinilai bisa mengatasi masalah dengan lebih baik dibandingkan produsen mobil lainnya di dunia.