REPUBLIKA.CO.ID, Ramadhan telah tiba. Aktivitas puasa menjadi salah satu rutinitas di dalamnya. Kaum Muslim berlomba-lomba melaksanakan hal ini. Sayangnya, jika dicermati, berapa banyak manusia yang berpuasa, yang ia dapatkan hanya lapar-dahaga. Tak lebih.
Puasa baginya hanya turut ramai. Sekadar ikut-ikutan. Tak ada pengendalian diri. Tak ada pengendalian emosi. Padahal, esensi puasa adalah mengantarkan pelakunya kepada takwa. Begitu juga melaksanakan puasa semata atas dorongan iman. Dorongan akidah.
Sebagaimana yang Allah SWT firmankan dalam surah al-Baqarah ayat 183, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Masya Allah, betapa dahsyatnya aktivitas puasa jika dimaknai dengan akidah. Berlapar-lapar dahaga guna memberi pelajaran pada raga, bahwa di belahan bumi lainnya ada saudara Muslim kita yang tak bisa merasakan nikmatnya makanan-minuman karena tak berpunya.
Berlelah-lelah menundukkan amarah guna memberi pelajaran pada jiwa, bahwa sebenar-benar manusia yang kuat adalah mereka yang tak mudah meluap emosinya. Ramah air wajah. Teduh pancaran mata. Sabar menerima qadha-Nya.
PENGIRIM: Hasni Tagili, Konawe, Sulawesi Tenggara