REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu hal yang identik dengan bulan suci Ramadhan adalah buah kurma. Salah satu alasannya, mengonsumsi kurma saat sahur atau berbuka merupakan salah satu kebiasaan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Di balik rasanya yang manis, kurma juga bergizi dan menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan. Sebuah studi dalam Journal of Pharmacy & BioAllied Sciences mengungkapkan bahwa kurma merupakan sumber antioksidan alami yang baik bagi kesehatan.
Selain itu, kurma juga mengandung senyawa antiinflamasi dan antimikroba. Studi lain dalam British Jornal of Nutrition mengungkapkan bahwa kurma dapat membantu menunjang kesehatan saluran pencernaan.
Dalam studi berbeda, peneliti mengungkapkan bahwa konsumsi kurma memberikan dampak baik pada kontrol gula darah dan lemak darah. Studi ini melibatkan 100 laki-laki dan perempuan penyandang diabetes tipe 1.
Mereka dibagi ke dalam dua kelompok, di mana kelompok pertama sama sekali tidak mengonsumsi kurma dan kelompok kedua mengonsumsi tiga buah kurma setiap hari selama 16 pekan.
Partisipan pada kelompok yang mengonsumsi kurma mengalami penurunan total kolesterol dan kolesterol LDL yang signifikan. Nilai HbA1c yang menggambarkan kontrol gula darah para partisipan di kelompok kedua ini juga tampak tidak mengalami perubahan meski kurma merupakan buah yang manis.
"Kelompok yang mengonsumsi kurma juga mengalami perbaikan dalam kesehatan mental dan kualitas hidup secara keseluruhan," jelas ahli gizi Cynthia Sass MPH RD, seperti dilansir Health.
Dengan beragam kelebihan ini, tak heran bila kurma menjadi salah satu takjil favorit ummat Muslim saat berbuka puasa.