REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telepon pintar rentan terhadap ledakan baterai. Samsung pernah menarik kembali jutaan unit Galaxy Note 7 setelah lebih dari 35 kasus smartphone meledak. Dalam beberapa kasus, insiden tersebut bahkan merenggut nyawa penggunanya.
Dilansir dari 91mobiles pada Sabtu (17/4), ada sejumlah penyebab ponsel pintar dapat meledak. Anda patut menyimaknya guna mempelajarinya :
Cacat produksi
Cacat manufaktur adalah alasan utama mengapa ponsel meledak. Baterai Lithium-ion yang memberi daya pada handset perlu diuji dengan benar sebelum dikirim. Komponen yang salah atau kerusakan pada jalur perakitan dapat menyebabkan baterai tidak berfungsi dan, pada gilirannya, meledak.
Kejadian ini biasanya terjadi ketika sel di dalam baterai mencapai suhu kritis (karena panas eksternal, pengisian daya yang berlebihan, kerusakan, atau produksi yang buruk), yang mengakibatkan pelarian termal.
Kerusakan fisik pada baterai
Alasan kedua mengapa ponsel meledak adalah kondisi fisik baterainya. Terkadang ponsel terjatuh dapat menyebabkan kerusakan pada baterai. Ini dapat mengubah struktur mekanis atau kimiawi internal baterai yang menyebabkan korsleting, panas berlebih, dan banyak lagi.
Setelah baterai rusak, sering kali baterai menggelembung, yang merupakan alasan yang cukup bagi Anda untuk membuangnya dan membeli yang baru.
Menggunakan pengisi daya berbeda
Ini adalah kesalahan umum yang dilakukan kebanyakan dari kita. Mengisi daya telepon selain dengan pengisi daya asli bisa berbahaya. Pengisi daya pihak ketiga sering kali kekurangan spesifikasi yang dibutuhkan.
Meskipun terlihat sama, pengisi daya yang murah atau tidak bersertifikat dapat membuat ponsel menjadi terlalu panas, merusak komponen internal, dan menyebabkan "gelembung" atau arus pendek pada baterai ponsel Anda.
Pengisian semalaman
Ada alasan lain juga mengapa baterai terlalu panas, selain dari kerusakan atau penggunaan pengisi daya pihak ketiga. Yang paling utama di antara mereka adalah pengisian daya selama semalam.
Sebagian besar dari kita memiliki kebiasaan mengisi daya ponsel saat akan tidur. Hal ini berdampak buruk pada baterai karena pengisian daya yang berlebihan dapat menyebabkan panas berlebih, pengisian berlebih, korsleting, dan terkadang, ledakan.
Banyak smartphone sekarang hadir dengan chip yang menghentikan aliran arus ketika level baterai 100 persen. Namun bagi yang tak memiliki kemampuan itu maka potensi meledak tetap ada.