Senin 19 Apr 2021 07:20 WIB

Facebook Didesak Batalkan Rencana Buat Instagram untuk Anak

Instagram untuk anak dikhawatirkan menimbulkan risiko privasi dan perundungan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Instagram
Foto: flickr
Instagram

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Advokat untuk anak-anak dari seluruh dunia mendesak kepala Facebook Mark Zuckerberg untuk membatalkan rencana membuat versi Instagram yang ditujukan untuk pra-remaja. Kampanye yang dibuat oleh hampir 100 kelompok dan individu dari Amerika Utara, Eropa, Afrika dan Australia untuk mengajukan permohonan melalui surat kepada Zuckerberg.

Dilansir dari Japan Today, Ahad (18/4), surat itu berisi versi Instagram untuk pre-teens itu seperti mengeksploitasi ketakutan anak muda akan 'ketinggalan' dan keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari sesama temannya.

Baca Juga

“Fokus platform yang tanpa henti pada penampilan, presentasi diri dan pencitraan merek menghadirkan tantangan bagi privasi dan kesejahteraan remaja,” katanya.

Surat itu juga menyoroti bahwa platform yang akan dibuat ini kekhawatiran tentang predator anak, perundungan dan konten yang tidak pantas.

Instagram sedang menjajaki peluncuran versi jejaring sosial untuk  anak-anak di bawah 13 tahun, dengan kontrol orang tua.

Instagram milik Facebook, seperti perusahaan induknya, hanya mengizinkan mereka yang berusia di atas 13 tahun untuk bergabung. Namun, memverifikasi usia yang sebenarnya adalah sebuah hal yang sulit.

“Kenyataannya adalah bahwa anak-anak sedang online,” kata juru bicara Facebook Stephanie Otway menanggapi penyelidikan AFP.

“Mereka ingin terhubung dengan keluarga dan teman mereka, bersenang-senang dan belajar dan kami ingin membantu mereka melakukannya dengan cara aman dan sesuai usia,” ujarnya lagi.

Menurut dia, Facebook bekerja dengan ahli perkembangan anak dan kesehatan mental untuk memprioritaskan keselamatan dan privasi.

Instagram, yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna, baru-baru ini meluncurkan teknologi yang bertujuan mencegah anak-anak di bawah umur membuat akun. Teknologi ini juga memblokir orang dewasa untuk menghubungi pengguna muda yang tidak mereka kenal.

Platform ini juga mencari cara untuk mempersulit orang dewasa yang telah menunjukkan perilaku yang berpotensi mencurigakan untuk berinteraksi dengan remaja.

Namun, advokart untuk anak-anak meragukan versi remaja yang diusulkan. “Rekam jejak Facebook yang panjang dalam mengeksploitasi anak muda dan menempatkan mereka pada risiko, membuat perusahaan tidak cocok sebagai penjaga situs berbagi foto dan pesan sosial untuk anak-anak,” kata surat mereka.

“Singkatnya, situs Instagram untuk anak-anak akan membuat anak kecil menghadapi sejumlah risiko serius dan akan menawarkan sedikit manfaat bagi keluarga,” ujarnya lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement